Laba Samsung Diramal Naik 9 Kali Lipat Kuartal I/2024, Harga Cip Melonjak

Rika Anggraeni
Kamis, 4 April 2024 | 09:17 WIB
Samsung/Reuters
Samsung/Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Raksasa teknologi yang berbasis di Korea Selatan, Samsung Electronics diperkirakan membukukan peningkatan laba kuartal pertama hampir sembilan kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Dilansir dari Reuters, Kamis (4/4/2024), lonjakan laba Samsung itu seiring rebound harga semikonduktor (cip) yang mengangkat pendapatan dari titik terendah yang disebabkan oleh penurunan cip.

Menurut rata-rata LSEG SmartEstimate dari 27 analis, laba operasional Samsung kemungkinan meningkat menjadi 5,7 triliun won (US$4,24 miliar) atau sekitar Rp67,55 triliun pada kuartal I/2024 (asumsi kurs Rp15.932 per dolar AS).

Jika analisa itu benar, maka ini akan menjadi laba tertinggi yang dikantongi Samsung sejak kuartal III/2022.

“Hal ini karena divisi cipnya, yang biasanya menghasilkan pendapatan terbesar, diperkirakan akan melaporkan laba kuartal pertama dalam lima kuartal sebesar sekitar 750 miliar won,” demikian menurut perkiraan rata-rata dari 12 analis, dikutip dari Reuters.

Harga cip memori telah pulih dari harga terendah yang dimulai pada pertengahan 2022 karena lemahnya permintaan pasca pandemi untuk gadget yang menggunakan cip tersebut.

Menurut penyedia data TrendForce, selama kuartal I/2024, harga cip memori melonjak sekitar 20% dibandingkan kuartal sebelumnya untuk cip DRAM yang digunakan pada perangkat teknologi dan 23% hingga 28% untuk cip NAND Flash yang digunakan untuk penyimpanan data.

Di samping itu, prospek bullish terhadap permintaan cip memori, termasuk meningkatnya permintaan terhadap cip seperti memori bandwidth tinggi (HBM) yang digunakan dalam cipset kecerdasan buatan, telah mendorong kenaikan saham Samsung sebesar 29% selama 12 bulan terakhir.

Kendati demikian, para analis menyebut bisnis desain cip dan manufaktur kontrak cip Samsung masih merugi. Namun pembuat cip memori memiliki pasokan cip dengan margin lebih rendah yang terbatas, sementara pembeli mengisi kembali persediaan, sehingga meningkatkan keuntungan Samsung.

Sementara itu, bisnis seluler Samsung kemungkinan akan mencetak laba operasional sekitar 3,8 triliun won, menurut perkiraan rata-rata dari 12 analis, sedikit di bawah laba unit tersebut sebesar 3,94 triliun won pada tahun lalu.

Samsung mulai menjual smartphone andalan terbarunya Galaxy S24 pada akhir Januari, dengan serangkaian fungsi AI untuk bersaing dengan Apple.

Imbasnya, Samsung mengirimkan sekitar 57 juta ponsel pintar pada kuartal I/2024 atau naik 8% dari kuartal sebelumnya, menurut Eugene Investment & Securities. Begitu pun dengan harga jual rata-rata ponsel pintar Samsung juga kemungkinan naik 30% menjadi US$340 kuartal-ke-kuartal sehingga menopang laba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper