Migrasi TikTok Tokopedia Diklaim Rampung Lebih Cepat, Lahirkan Shop Tokopedia

Ni Luh Anggela
Selasa, 12 Maret 2024 | 18:33 WIB
Ilustrasi tiktok shop/facebook
Ilustrasi tiktok shop/facebook
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengeklaim bahwa TikTok dan Tokopedia telah menyelesaikan sistem integrasi dan melahirkan Shop Tokopedia. Dari batas waktu 4 bulan yang diberikan, migrasi rampung dalam 3 bulan atau lebih cepat. 

Untuk diketahui kolaborasi dan uji coba integrasi TikTok Tokopedia pertama kali terjadi pada 12 Desember 2023 atau saat momentum 12.12. Keduanya diberikan waktu 4 bulan untuk memigrasikan sistem. 

Adapun informasi terbaru hari ini, Selasa (12/3/2024), proses integrasi telah rampung.  

“Berdasarkan hasil pantauan terakhir, secara keseluruhan dalam sistem elektronik sudah beralih dikelola oleh PT Tokopedia dengan nama Shop Tokopedia,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kemendag, Isy Karim kepada Bisnis, Selasa (12/3/2024).

Isy mengatakan kendati secara keseluruhan sudah beralih ke Tokopedia, Kemendag akan terus memantau perkembangan Shop Tokopedia.

Tampilah Shop Tokopedia setelah migrasi rampung/Bisnis.com- Annisa Saumi
Tampilah Shop Tokopedia setelah migrasi rampung/Bisnis.com- Annisa Saumi

Sebelumnya, pada 11 Desember 2023, TikTok mengumumkan bentuk kerja samanya dengan PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) setelah TikTok menggelontorkan dana sebesar US$840 juta atau setara Rp13,18 triliun untuk membeli 75,01% saham Tokopedia.

Setelah transaksi tersebut, terjadi perubahan munculnya tulisan pop up “Service provided by TikTok partnered with Tokopedia”. Kemudian, di fitur Shop nya, juga dihiasi dengan tampilan Tokopedia.

Direktur dan Head of External Affairs GOTO Nila Marita mengungkapkan bahwa proses integrasi dan migrasi antara kedua perusahaan berjalan baik.

Misalnya dari sisi proses belanja, pembayaran, hingga check out transaksi telah dipisahkan dari aplikasi TikTok dan terjadi di sistem backend Tokopedia.

Sebagai informasi, backend adalah bagian dari situs website yang tidak dapat dilihat pengguna, biasanya terkait dengan data-data di balik layar.

Pihaknya mengharapkan, proses ini dapat selesai paling lambat dalam 1,5 bulan, atau sesuai dengan masa uji coba yang diberikan oleh pemerintah.

“Kami terus berkonsultasi secara erat dengan kementerian terkait dan sejalan dengan peraturan yang berlaku,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper