Menkominfo Budi Arie Ingin Starlink Elon Musk Sasar B2B Saja!

Crysania Suhartanto
Selasa, 5 Maret 2024 | 21:42 WIB
Satelit SpaceX meluncurkan 12 Starlink dari Florida, Amerika Serikat/dok. Tangkapan layar SpaceX
Satelit SpaceX meluncurkan 12 Starlink dari Florida, Amerika Serikat/dok. Tangkapan layar SpaceX
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kementerian Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie berharap satelit low earth orbit (LEO) Starlink milik Elon Musk hanya menyasar pasar business to business (B2B) dan bukan ritel.

Budi mengatakan, Indonesia masih memiliki ekosistem telekomunikasi yang aktif, yang mana mereka melakukan investasi dengan angka cukup tinggi untuk memeratakan internet di Indonesia.

“B2B oke. Tapi kalau B2C nanti dululah. Ini kan ada ekosistem telekomunikasi yang juga investasi sekian banyak, harus kita ajak bicara,” ujar Budi kepada wartawan, Selasa (5/3/2024).

Kemudian, Budi juga mensyaratkan Starlink harus memiliki Network Operation Center (NOC) atau pusat kontrol satelit di Indonesia, jika ingin beroperasi di sini. Menurutnya, jika Starlink beroperasi tanpa NOC di Indonesia, industri telekomunikasi di Indonesia bisa habis.   

Lanjut Budi, pemerintah tidak boleh memperlakukan layanan telekomunikasi seperti platform-platform over the top (OTT), yang masuk ke Indonesia tanpa regulasi dan berbadan hukum Indonesia.

“Ini dia infrastruktur masalahnya, ada ekosistem lain yang juga harus kita perhatikan,” ujar Budi.  

Diketahui, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Dirjen PPI) Wayan Toni Supriyanto mengatakan Kemenkominfo sudah sampai ke tahap pendampingan ke pengacara Starlink di Indonesia. 

“Dia sudah dikasih pendampingan, gini lho cara ngisinya, contohnya. Masalahnya, mereka sampai hari ini tidak mau bikin NOC,” ujar Wayan.

Alhasil, Starlink masih belum lengkap dalam mengurusi persyaratan izin ISP. Adapun Wayan mengatakan, jika memang mereka sudah memenuhi semua syarat, izin ISP pasti akan diberikan. 

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Muhammad Arif mengatakan ISP lokal di daerah pinggiran berpotensi jungkir balik jika bersaing dengan Starlink tanpa adanya jaminan dari pemerintah.

“Akhirnya, kami yang sudah berjuang di daerah pinggiran tanpa dibina, malah binasa karena Starlink masuk,” ujarnya.

Dengan demikian, pemerintah diharapkan mampu memastikan Starlink benar-benar mengikuti seluruh prosedur berlaku jika ingin menggelar jaringan internet di Indonesia.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper