Bisnis.com, JAKARTA - Ibu Kota Nusantara (IKN) bakal mendapat dukungan dari empat infrastruktur telekomunikasi untuk menghadirkan kota cerdas (smart city).
Juru Bicara Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Troy Pantouw menjelaskan bahwa membangun smart city memerlukan jaringan internet mumpuni untuk menunjang aktivitas. Oleh sebab itu, setidaknya ada empat jaringan telekomunikasi yang tengah dibangun.
Pertama, Troy mengungkap bahwa fiber optik sebagai first layer utamanya dibangun di kawasan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN 1A dan last mile pada gedung atau hunian.
"Fiber optik juga digunakan untuk penyediaan internet berbasis wi-fi pada gedung atau hunian. Kemudian, kedua, mobile broadband sebagai 2nd layer, di mana jaringan 5G dibangun pada kawasan KIPP 1A," jelasnya kepada Bisnis, Kamis (22/2/2024).
Ketiga, untuk teknologi jaringan internet berbasis satelit, Troy mengungkap akan diperkuat dengan dua jenis satelit. Rencananya, antara lain dari satelit geostasioner (GEO) Satria-1, serta satelit orbit rendah (LEO) dari Starlink besutan tokoh bisnis asal Amerika Serikat (AS) Elon Musk.
"Untuk satelit GEO, Satria-1 up to 15 mbps, dibangun pada 5 lokasi prioritasi upacara 17 Agustus. Sementara satelit LEO Starlink, up to 10 mbps, dibangun pada 7 lokasi KIPP 1B," tambah Troy.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memang sudah mengungkapkan rencana Starlink untuk masuk ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Luhut menyebut, pengurusan persyaratan Starlink untuk berinvestasi di IKN sudah hampir rampung dan menunggu penerbitan izin layak operasi atau ULO dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Lebih lanjut, Luhut mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengusulkan agar pembukaan Starlink bisa dilakukan di IKN dan dapat dimanfaatkan oleh puskesmas dekat ibu kota negara baru itu nantinya.
“Presiden minta supaya puskesmas-puskesmas yang tidak terjangkau dengan komunikasi, dengan Starlink ini bisa terjangkau,” ujar Luhut.
Terakhir, dalam merespons pengembangan teknologi internet of things (IoT) sebagai salah satu tulang punggung konsep smart city, Troy mengungkap pihaknya tengah mengembangkan jaringan LoRaWAN, sistem komunkasi nirkabel untuk IoT berbasis perangkat LoRa.
Sebagai informasi, LoRaWAN merupakan kepanjangan Long-Range Wide Area Network dengan prinsip modulasi LoRa yang mengubah data menjadi sinyal radio frequency (RF), sehingga mampu menjadi protokol jaringan berdaya rendah untuk menghubungkan titik peralatan IoT multipoint.
"Keempat, additional dalam rencana LoRaWAN untuk jaringan data IoT, jadi tanpa jaringan internet," tutup Troy.