Indosat (ISAT) Sebut Alasan Jual Data Center Bukan karena Faktor Uang

Crysania Suhartanto
Rabu, 10 Januari 2024 | 02:00 WIB
CEO Indosat Vikram Sinha bersama CEO BDx Mayank Stivastava setelah konferensi pers penjualan dan penyewaan data center Indosat, Selasa (9/1/2024)/Bisnis.com-Crysania Suhartanto
CEO Indosat Vikram Sinha bersama CEO BDx Mayank Stivastava setelah konferensi pers penjualan dan penyewaan data center Indosat, Selasa (9/1/2024)/Bisnis.com-Crysania Suhartanto
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — CEO PT Indosat Tbk. (ISAT) Vikram Sinha blak-blakan menyebut alasan perseroan menjual data center bukan karena faktor uang.

“Seperti yang kalian tahu, Indosat memiliki pemegang saham yang cukup kuat, seperti Hutchison, Ooredoo Group, dan juga pemerintah. Jadi masalahnya bukan terkait uang,” ujar Vikram kepada wartawan, Selasa (9/1/2023).

Vikram mengatakan, hal ini dikarenakan Indosat harus terus berinvestasi untuk membuat data center berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) tersedia di seluruh Indonesia.

Menurutnya, saat ini Indonesia memiliki banyak kebutuhan akan data center, baik di kota maupun di pedesaan. Oleh karena itu, ekspansi tidak boleh hanya dilakukan di Jakarta, melainkan juga banyak kota di luar Jawa, termasuk Papua.

Selain itu, Vikram mengatakan kehadiran data center berbasis AI juga dapat menghadirkan lapangan kerja,  teknologi yang lebih maju, dan latensi yang lebih sedikit untuk mengakses kecerdasan buatan.

Sebagai informasi, PT Indosat Tbk. (ISAT) menjual untuk menyewa kembali puluhan data center kepada BDx Indonesia dengan nilai transaksi mencapai Rp2,6 triliun.

Penjualan ini diharapkan dapat membuat data center tersebut dapat dikelola dengan lebih baik dan diekspansi untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas.

Adapun, BDx Indonesia sendiri merupakan joint venture antara Indosat, Big Data Exchange (BDx) Global, dan anak usaha Indosat, PT Aplikanusa Lintasarta.

Adapun, kata Vikram, pemilihan BDx sebagai mitra karena perusahaan global yang satu ini sudah sukses dalam menghadirkan berbagai data center berbasis AI di empat negara di dunia.

“Jadi BDx sudah berpengalaman, karena BDx berasal dari negara lain, sudah berhasil mengakomodasi dan bertemu konsumen yang membutuhkan AI data center. Kemampuan itulah yang ingin dibawa ke Indonesia,” ujar Vikram.

Selain itu, lanjut Vikram, Indosat telah melihat kesuksesan BDx dalam mengembangkan data center Indosat di transaksi pertama yang dilakukan kedua belah pihak.

Diketahui, pada pertengahan 2022, Indosat sempat mengalihkan sebagian data centernya kepada BDx Indonesia seharga Rp3,3 triliun.

“18 bulan yang lalu itu transaksi pertama, dialihkan ke BDx sebagian data centernya,” ujar SVP Corporate Communication Indosat Steve Saerang.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Ibad Durrohman
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper