Telkomsel Ungkap Rencana Pengembangan 5G pada 2024, Makin Agresif?

Leo Dwi Jatmiko
Sabtu, 30 Desember 2023 | 18:41 WIB
Mahasiswa ITB yang sedang memperagakan hasil Pengembangan IoT untuk berbagai aplikasi bagi Smart Home hingga Solusi Industri dan Inovasi B2B seperti Drone Application pada Laboratorium Riset 5G Hive.
Mahasiswa ITB yang sedang memperagakan hasil Pengembangan IoT untuk berbagai aplikasi bagi Smart Home hingga Solusi Industri dan Inovasi B2B seperti Drone Application pada Laboratorium Riset 5G Hive.
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) akan melanjutkan penggelaran 5G pada 2024 secara selektif dengan melihat kesiapan ekosistem dan kebutuhan pelanggan di daerah baru.

Direktur Network Telkomsel Indra Mardiatna mengatakan perusahaan akan terus melakukan penggelaran teknologi terbaru tersebut pada 2024.

Penggelaran dengan mempertimbangkan permintaan dan kesiapan ekosistem seperti perangkat dan smartphone. 

“Kalau misalnya kita menggelar 5G di daerah yang ekosistemnya belum siap atau belum maksimal maka akan kurang optimal,” kata Indra kepada Bisnis, Sabtu (30/12/2023).

Sekadar informasi, saat ini Telkomsel masih tercatat sebagai operator dengan jaringan 5G terbanyak di Indonesia.

Telkomsel mengoperasikan 470 unit base transceiver station (BTS) 5G hingga Desember 2023 dengan menjangkau 48 kota. 

Indra berharap ke depan ekosistem dari sisi aplikasi yang mendorong penggunaan 5G bersama-sama juga makin berkembang.

Menurutnya, industri telekomunikasi ini tumbuh bukan hanya dari sisi operator seluler tetapi juga dari sisi ekosistem yang lainnya seperti aplikasi.

Indra mengungkapkan alasan 4G pada beberapa tahun lalu dapat tumbuh cepat disebabkan kebutuhan terhadap jaringan 4G saat itu cukup mendesak. Beberapa aplikasi butuh jaringan yang andal dan stabil untuk mendukung transaksi hingga aplikasi real time.

“Bayangkan jika transaksi dengan QRIS misalnya menggunakan 2G lambat delay dan segala macam. Diharapkan 5G ada aplikasi yang seperti 4G. Jadi kita dorong bersama-sama agar saat matang investasi, waktu pengembalian investasi itu tidak terlalu lama,” kata Indra.

Sebelumnya, sebanyak 95% eksekutif perusahaan di Indonesia menyatakan siap mengadopsi teknologi 5G dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Berdasarkan survey Bisnis Indonesia berjudul ‘Pemetaan Peluang dan Tantangan AI Pada Industri Vertikal di Indonesia’, angka tersebut merupakan hasil korespondensi dengan eksekutif berbagai perusahaan dengan valuasi  berkisar Rp12,01 triliun hingga Rp319,360 triliun.

Perusahaan-perusahaan tersebut mewakili sektor agrikultur, prasarana jalan, industri pengolahan, pertambangan, dan sektor infrastruktur digital yang diperkirakan memerlukan 5G.

Selain kesiapan mengadopsi 5G, sebanyak 34,6% eksekutif mengharapkan pengalaman konektivitas yang lebih baik. 

Kemudian, 23,1% mengharapkan 5G membantu memenuhi harapan pelanggan terhadap upaya keberlanjutan usaha/bisnis dan 5G membuka kemungkinan baru untuk kolaborasi dengan bisnis lain.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper