Bisnis.com, SOLO - Metode penipuan sekarang ini sudah semakin canggih, seiring dengan majunya perkembangan teknologi.
Kode QR yang dibuat untuk memudahkan transaksi masyarakat pun bisa menjadi hal yang mengerikan.
Melansir dari Livemint, penipuan menggunakan kode QR meningkat pesat karena dinilai menjadi cara paling umum yang dilakukan penipu untuk mengelabui pengguna.
Meningkatnya penipuan kode QR menimbulkan ancaman signifikan terhadap perluasan lanskap pembayaran digital.
Sekarang ini, penipu bisa mengeksploitasi kemudahan penggunaan kode QR dengan mengarahkan pengguna ke situs phishing dan mengambil risiko pencurian data sensitif.
Pada 6 Mei 2022, Mint melaporkan bahwa putri Ketua Menteri Delhi Arvind Kejriwal, Harshita, menjadi korban penipuan online.
Di mana dirinya mencoba menjual satu set sofa tua di pasar barang bekas online tetapi malah ditipu dengan harga ₹34.000. Beberapa kasus serupa telah mengemuka akhir-akhir ini.
Penipuan menggunakan kode QR ini disebut sebagai Quishing, yang diambil dari penggabungan kode QR dan phishing.
Cara kerja Quishing yakni pelaku kejahatan "memancing" untuk mendapatkan informasi pribadi dan detail pribadi, lalu bisa mengurasi isi rekening seseorang.
Baca Juga Aksi BRI Amankan Duit Nasabah Kala Marak Modus Penipuan Tarif Transaksi Hingga Undangan Nikah |
---|
Para pelaku membuat pengguna memasukkan beberapa kredensial login yang kemudian akan diteruskan langsung ke peretas.
Cara ini kemungkinan besar menggunakan situs spoof yang dibuat agar terlihat asli dan dapat dipercaya.
Untuk mengidentifikasi penipuan, pertama-tama pengguna harus mengetahui bahwa kode QR hanya dipindai untuk mengirim uang dan bukan untuk menerima uang.
Nah untuk menghindari penipuan ini, Anda harus memeriksa kode QR tersebut.
"Praktik penting lainnya adalah memeriksa URL atau situs web yang ditautkan ke kode QR. Pastikan URL tersebut diawali dengan "https://" untuk menunjukkan koneksi yang aman, dan berhati-hatilah terhadap kesalahan ejaan atau variasi nama domain yang mencurigakan," kata Amit Kumar, Chief Technology Officer, Easebuzz, dikutip dari Mint, Minggu (10/12/2023).
Ia pun menekankan bahwa konsumen harus berhati-hati dan waspada untuk mengambil keputusan yang benar dan melindungi diri mereka dari menjadi mangsa penipuan kode QR.
Sejalan dengan itu, Co-Founder dan CEO mFilterIt Amit Relan mengatakan bahwa taktik penipuan ini juga meluas ke email, dengan penipu yang menyamar sebagai perusahaan terkemuka.
Biasanya penipuan tersebut berpotensi menyebabkan pencurian identitas dan pengunduhan perangkat lunak berbahaya.
"Platform populer menjadi sasaran, dengan taktik yang gigih untuk mengelabui pengguna demi keuntungan finansial," pungkasnya.