Bisnis.com, JAKARTA - Peluru Kendali (Rudal) R9X Hellfire menjadi perbincangan di dunia maya, setelah Israel menggunakan senjata dengan ‘pisau’ tersebut untuk menyerbu warga tak berdaya yang berada di Rumah Sakit Al Shifa di Gaza.
Tidak meledak, namun sangat mencederai korbannya.
AGM-114 Hellfire atau R9X Hellfire, sebuah peluru udara ke permukaan yang dirancang untuk peperangan anti-tank. Namun, tentara Israel menyerang Gaza menggunakan rudal tersebut untuk menyerang rumah sakit.
Para penyerang Israel melepaskan R9X Hellfire, yang merupakan senjata produksi Amerika Serikat.
Senjata ini mempunyai bilah pisau yang dapat berputar sehingga dapat melukai orang yang terluka oleh bilahnya. Faktanya, senjata bom tersebut tidak memiliki suara atau tembakan yang sama dengan senjata yang digunakan penyerang Israel.
“Rudal ini mempunyai nama asli AGM-114R9X, dan merupakan rudal rahasia yang digunakan oleh Amerika Serikat, untuk menghabisi sasaran yang mereka anggap penting, secara akurat,” tulis Random World War, dikutip dari X, Minggu (12/11/2023).
R9X Hellfire sering dijuluki sebagai rudal ninja ataupun flying ginsu, tidak dilengkapi dengan hulu ledak, tetapi rudal R9X memakai 6 bilah metal dan meluncur dengan kecepatan yang sangat tinggi, menghantam targetnya dengan mencincangnya.
Hulu ledaknya dilengkapi dengan mode fragmentasi, yakni akan meledak sesaat sebelum mengenai sasaran. Hulu ledaknya bersifat multi purpose dengan kombinasi kemampuan HEAT, metal augmented charge dan shaped charge.
Artinya rudal sanggup menghajar sasaran berupa hard, soft, dan enclosed target. Rudal punya jarak tembak mencapai 8.000 meter dengan kecepatan 1.591 Km per jam.
Oleh karena itu, orang-orang menyebutnya sebagai ginsu terbang. AGM-114 Hellfire merupakan salah satu sistem persenjataan yang sudah terbukti kuat di medan pertempuran. Senjata ini telah digunakan di medan perang sejak pertengahan tahun 1980-an.
Seperti dikutip dari Wall Street Journal (WSJ), rudal itu lahir setelah mantan Presiden AS Barack Obama meminta militer untuk mencegah kematian warga sipil dalam serangan udara AS di Afghanistan, Pakistan, Irak, Suriah, Somalia, Yaman, dan negara-negara lain lagi.
Rudal balistik itu dikembangkan pada awal tahun 2011. Hellfire ini tingginya lebih dari lima kaki dan beratnya lebih dari 100 pon dan tidak meninggalkan tanda apapun seperti cangkang terbakar atau bekas yang hancur. (Afaani Fajrianti)
