Bantuan Besar Elon Musk ke Gaza Terhalang Takdir

Hesti Puji Lestari
Rabu, 1 November 2023 | 17:05 WIB
Founder Tesla Elon Musk/ Bloomberg
Founder Tesla Elon Musk/ Bloomberg
Bagikan

Bisnis.com, SOLO - Orang terkaya di dunia, Elon Musk, telah mengatakan akan memberikan bantuan besar ke Gaza.

Bantuan yang dimaksud bukan hanya makanan tapi layanan Starlink yang bisa memungkinkan masyarakat dan petinggi negara tersebut menjalin komunikasi dengan orang luar.

Dilansir dari BBC, Elon Musk bahkan ingin mengirimkan satelit ke Gaza untuk menyediakan internet gratis.

CEO Tesla dan X.com itu mengumumkan bahwa satelit Starlink yang menyediakan internet ke wilayah tersebut akan diaktifkan untuk organisasi internasional yang diakui di Gaza.

Akan tetapi, rencana bantuan besar Elon Musk tersebut terhalang takdir. Sebab bagaimanapun, Gaza tak akan mendukung satelite Starlink milik Elon Musk.

Hal tersebut disampaikan oleh Marc Owen Jones, profesor Kajian Timur Tengah di Universitas Hamad Bin Khalifa yang berbasis di Doha.

Kepada Al Jazeera, Owen ragu jika rencana Musk tersebut akan berhasil. Bahkan, ia menyebut jika Starlink untuk Gaza adalah sebuah kemustahilan.

“Kami telah melihat 500.000 postingan di X yang mengatakan Starlink harus memberi daya pada Gaza. Namun masyarakat tidak menyadari bahwa 'Starlink untuk Gaza' adalah suatu kemustahilan,” katanya kepada Al Jazeera.

Salah satu alasannya adalah antena Starling akan sangat sulit diselundupkan. Pemerintah Israel juga tak akan membiarkan hal tersebut terjadi.

“Terminal atau antena Starlink di Gaza akan sulit untuk diselundupkan dan didistribusikan dalam skala besar. Pemerintah Israel kemungkinan tidak akan mengizinkan impor legal,” kata Owen Jones kepada Al Jazeera.

Jika pun Starlink berhasil masuk ke wilayah Gaza, Owen mempertanyakan bagaimana cara menyalakannya sementara Gaza tak punya bahan bakar.

“Tetapi katakanlah Starlink masuk. Bagaimana cara menyalakannya? Tidak ada bahan bakar di Gaza saat ini.”

Seperti diketahui, jalur Gaza berada di bawah blokade Israel sejak tahun 2007. Israel mengontrol wilayah udara dan perairan Gaza, serta mengatur semua barang dan jasa yang masuk dan keluar melalui dua dari tiga titik penyeberangan perbatasan Gaza.

Sementara bicara soal penyeberangan ketiga, itu dikuasai oleh Mesir. Sehingga, hanya takdir yang bisa memuluskan rencana Elon Musk ini.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper