Bisnis.com, JAKARTA - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. membukukan pendapatan sebesar Rp1,4 triliun dari bisnis pangkalan data atau data center pada kuartal III/2023, tumbuh 9,1% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan saaat ini TelkomGroup memiliki dan mengelola 32 data center yang tersebar di empat negara yaitu Indonesia, Singapura, Hong Kong, dan Timor Leste dengan rata-rata utilisasi hingga 70%.
Mayoritas data center tersebut, lanjutnya, memiliki klasifikasi tier 3 dan 4 dengan total kapasitas hingga 42 MW. Selain data center, perseroan juga fokus pada layanan cloud untuk memenuhi beragam kebutuhan digital pelanggan.
“Strategi utama lain Five Bold Moves juga berjalan on the track, seperti InfraCo, Data Center, dan B2B Digital IT Service. Kami optimis langkah transformasi ini akan memberikan output yang baik untuk keberlangsungan perusahaan nantinya,” kata Ririek dikutip, Rabu (1//11/2023).
Sebelumnya, Telkom dikabarkan telah mendekati investor untuk menyuntikkan US$1 miliar ke bisnis data center-nya, Telkom Data Ekosistem (TDE).
Sumber yang enggan disebutkan namanya mengatakan opsi yang dipertimbangkan termasuk menjual saham minoritas TLKM di TDE. Kabar itu mengemuka seiring santernya rencana initial public offering (IPO) unit data center Telkom pada tahun depan.
Sumber itu mengatakan diskusi masih berada pada tahap awal dan mungkin belum mengarah pada transaksi apa pun.
Sementara itu, Presiden Direktur Telkom Ririek Ardiansyah mengatakan pihaknya belum memutuskan apakah akan menarik investor baru atau melakukan IPO untuk bisnis pusat datanya.
"Kami akan melihat bagaimana konsolidasi dan pengembangan pusat data kami berlangsung. Kami juga perlu melihat kondisi makro sebelum memutuskan skenario yang tepat," kata Ririek.
Untuk segmen Wholesale dan International, lanjutnya, Telkom mencatat pendapatan Rp12,3 triliun atau tumbuh 9,1% YoY dikontribusi pertumbuhan pada bisnis layanan suara wholesale internasional dan bisnis infrastruktur digital.
Segmen Enterprise yang saat ini menjadi fokus perusahaa, mengalami pertumbuhan sebesar 6,6% YoY. Telkom membukukan pendapatan Rp14,6 triliun untuk segmen enteprise yang dikontribusi dari solusi B2B Digital IT Services dan Enterprise Connectivity.
Ririek mengatakan perusahaan terus memperkuat kapabilitas di bisnis cloud melalui kerja sama strategis dengan pemain teknologi global, di samping terus meningkatkan kualitas dalam memberikan solusi digital kepada pelanggan.
Segmen Enterprise juga meluncurkan Indibiz yang menyasar UKM dengan berbagai solusi yang tersedia, seperti Indibiz Ruko, Indibiz Finance, Indibiz Education, dan Indibiz Hotel.
Selain UKM, Telkom juga fokus menggarap potensi bisnis yang ada di pemerintahan, BUMN, dan korporasi swasta yang dijalankan oleh tujuh Telkom Regional yang tersebar di seluruh Indonesia.
Adapun secara keseluruhan, Telkom membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp111,2 triliun atau tumbuh positif 2,2% YoY.
EBITDA (Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi) perseroan tercatat sebesar Rp59,1 triliun, dengan EBITDA Margin 53,1%, tumbuh cukup baik dari 52,2% pada semester satu lalu.
Perseroan juga membukukan laba bersih Rp19,5 triliun dengan pertumbuhan double digit sebesar 17,6% YoY. Biaya pemasaran perseroan mengalami penurunan sebesar 6,9% YoY menjadi Rp2,6 triliun disebabkan strategi dan sasaran target promosi yang efektif.