Bisnis.com, DUBAI--Teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) diyakini bakal menyusup ke seluruh sendi teknologi, yang akhirnya menjadi kebutuhan di setiap korporasi.
Partner SuperSeed Venture Capital Dan Bowyer mengatakan bahwa pada akhirnya setiap bisnis itu akan menjadi bisnis kecerdasan buatan. Hal ini menunjukkan betapa transformatifnya artificial intelligence (AI).
"Bagi saya, AI adalah momentum internet generasi sekarang ini," kata Bowyer saat berbicara pada sesi diskusi panel di arena Expand North Star 2023, Senin (16/10/2023).
Kecerdasan buatan makin booming setelah OpenAI meluncurkan ChatGPT pada November 2022. Peluncuran tersebut kemudian memicu fenomena kecerdasan buatan, yang mana saat ini AI generatif berpotensi menghasilkan nilai hingga US$4,4 triliun di seluruh industri.
Diskusi panel di arena Expand North Star 2023 dimoderatori Aly Madhavji, Managing Partner Blockchain Founders Fund, ini juga menghadirkan Dhianu Das, Pendiri Agility Ventures (India); dan Chirag Gupta, Managing Partner 8X Ventures (India).
Diskusi panel bertajuk Generative AI Market Map Worth US$98 Billion: VCs Hungry for Startups in AI & DeepTech: Overhyped or the Next Frontier? itu membahas bagaimana inovasi startup AI mentransformasi perusahaan.
Selama sesi tersebut, para panelis mendiskusikan tantangan-tantangan yang dihadapi oleh startup-startup tahap awal dan uji tuntas apa saja yang diperlukan agar mereka dapat bertumbuh.
Mereka sekata, bahwa lingkungan makro yang menantang dan pengeluaran yang lebih ketat mendorong perusahaan untuk mengurangi biaya. Untuk mengatasi masalah ini, organisasi yang beralih ke AI telah terbukti sangat berharga dalam membantu bisnis menyederhanakan operasional.
AI menjadi tema utama Expand North Star 2023. Pameran startup terbesar ini diikuti lebih dari 1.800 perusahaan rintisan, yang mana 400 startup yang dilengkapi AI.
Sementara itu laporan terbaru International Data Corporation (IDC) memperkirakan tingkat pertumbuhan tahunan (compound annual growth rate/CAGR) biaya pengeluaran pengadaan perangkat generative AI bisa mencapai 73,3% pada periode 2023 – 2027.
Wakil Presiden divisi Worldwide Artificial Intelligence and Automation IDC, Ritu Jyoti, mengatakan generative AI tidak hanya tren sekilas atau sekadar hype. Melainkan, teknologi transformatif dengan implikasi dan pengaruh jangka panjang terhadap bisnis.
“Dengan implementasi sesuai dengan etika dan bertanggung jawab, GenAI bakal mengubah tatanan industri, cara manusia melakukan pekerjaan, bermain, serta cara berinteraksi dengan dunia,” kata Jyoti.
IDC memperkirakan investasi GenAI bakal tetap mengalami perkembangan secara alami dalam beberapa tahun mendatang seiring dengan transisi penggunaan teknologi di dunia usaha secara global.
Kendati demikian, investasi pengadaan perangkat genAI diprediksi menemui sedikit kendala pada 2025 akibat gejolak di beban kerja dan sumber daya karena sejumlah faktor seperti perubahan harga, kekhawatiran akan data pribadi serta keamanan, hingga intervensi pemerintah.
Pada 2027, investasi genAI diperkirakan mencapai 28,1% dari keseluruhan investasi di teknologi AI atau kecerdasan buatan secara global.