Tim Percepatan BTS Kominfo Diminta Transparan Seperti Satgas Covid-19

Crysania Suhartanto
Senin, 16 Oktober 2023 | 14:46 WIB
Teknisi memeriksa perangkat pemancar Base Tranceiver Station (BTS) milik salah satu operator telepon selular di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (20/6/2022). Bisnis/Paulus Tandibone
Teknisi memeriksa perangkat pemancar Base Tranceiver Station (BTS) milik salah satu operator telepon selular di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (20/6/2022). Bisnis/Paulus Tandibone
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Tim Satgas Badan Aksesbilitas telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) diharapkan dapat transparan dan menginformasikan perkembangan penambahan jumlah base transceiver station (BTS) secara berkala, jika telah bertugas.  

Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi mengatakan Satgas Bakti dapat berkaca pada Satgas Covid-19 yang terus menginfokan peningkatan kasus terdampak pada saat itu. 

“Bisa meniru seperti saat Satgas Covid-19 secara terus-menerus menginformasikan secara transparan perkembangan yang terjadi di Indonesia,” ujar Heru kepada Bisnis, Senin (16/10/2023).

Diketahui, data terakhir pada Maret 2023, proyek BTS ini baru rampung sekitar 26 persen atau 1.110 unit dari 4200 unit. Adapun menara yang benar-benar sudah selesai baru berjumlah 958 unit. 

Pemerintah tengah mengebut untuk menghubungkan lebih dari 12.000 desa dengan jaringan 4G. Dari jumlah tersebut, sekitar 9.000 desa menjadi tanggung jawab Bakti. Sisanya tanggung jawab operator seluler. 

Lebih lanjut, Heru juga mengharapkan adanya transparansi tindakan yang diberikan kepada jajaran yang terlibat dalam kasus korupsi BTS BAKTI. Menurutnya, masyarakat juga harus mengetahui hukuman yang dijatuhkan pada pihak-pihak yang terlibat. 

“Apakah mendapat promosi atau sanksi, atau seperti apa. Agar jadi pelajaran bagi yang lainnya untuk menjaga marwah Bakti, marwah Kominfo ke depannya,” ujar Heru. 

Kemudian, Heru juga mengingatkan kepada pemerintah bahwa tujuan akhir perosalan BTS 4G Bakti bukan hanya sekadar adanya rekomendasi, tetapi menyelesaikan pembangunan BTS 4G sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo.

Dengan demikian, Indonesia dapat merdeka dari segi sinyal, yang mana itu dapat terjadi jika sudah ada 83.794 desa yang terkoneksi dengan akses broadband secara stabil. 

Adapun Heru mengatakan di banyak negara, pengertian broadband sudah mengarah pada kecepatan internet minimal 100 mbps. 

Oleh karena itu, dengan tugas yang sebesar ini dan waktu yang sudah sangat sebentar, Heru sangat menyayangkan perihal anggota tim dari Satgas pembangunan BTS ini. 

Menurut Heru, seharusnya Satgas juga melibatkan TNI/Polri, tim ahli, akademiki, dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

“Agar tim bisa menuntaskan  pembangunan BTS 4G secara lebih komprehensif,” ujar Heru.

Diketahui, Kemenkominfo membuat Satgas BAKTI Kemenkominfo untuk mengakselerasi pengadaan BTS Kemenkominfo di seluruh Indonesia, terutama daerah-daerah yang benar-benar membutuhkan. 

Adapun Menteri Kemenkominfo Budi Arie menargetkan 5.000 BTS dapat selesaikan hingga akhir 2023. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper