GOTO Beberkan Strategi Jaga Data Pengguna

Crysania Suhartanto
Jumat, 13 Oktober 2023 | 11:23 WIB
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - PT GoTO Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menerapkan sistem berlapis untuk menjaga keamanan data para pengguna tetap aman dari seranga siber. 

Chief Technology Officer GoTo Group Herman Widjaja mengatakan optimisme ini dikarenakan perusahaannya sudah melakukan banyak investasi ke sistem keamanan siber

“Sudah menjadi tugas GoTo untuk melindungi seluruh data yang sudah dipercayakan pada perusahaan,” ujar Herman pada paparannya di acara Citi Indonesia: The Future of Business, Riding on the Wave of Digitization, Kamis (12/10/2023).

Herman menambahkan GoTo juga sudah melakukan investasi untuk mengambil sertifikasi ISO 27001 tentang keamanan data. Sertifikasi ini yang dapat memastikan terkait pertahanan sistem pada serangan siber. 

Sebagai informasi, dikutip dari laman ISO, standar keamanan ISO 27001 merupakan standar paling terkenal di dunia untuk sistem manajemen keamanan informasi (ISMS). 

Kesesuaian dengan ISO 27001 berarti perusahaan tersebut telah menerapkan sistem untuk mengelola risiko terkait keamanan data, yang dimiliki atau ditangani oleh perusahaan. 

Lebih lanjut, Herman menambahkan GoTo juga kerap melakukan audit keamanan secara internal dan eksternal serta memperhatikan manajemen data. “Saya rasa itu adalah investasi yang harus dilakukan untuk pelanggan GoTo,” ujar Herman.

Herman menambahkan perusahaannya tidak perlu menunggu regulator untuk mengatakan keamanan data sebagai keharusan. Namun, menurutnya perusahaan sudah harus melakukannya karena keamanan data adalah hal yang sangat penting. 

Kendati demikian, pada kesempatan yang sama Ketua OJK Institute Agus Sugiarto mengatakan sekalipun perusahaan sudah memberikan pengamanan data yang canggih, untuk menjaga keamanan data pribadi tetap harus dilakukan dari diri sendiri. 

Selain itu, Agus juga mengatakan masyarakat juga harus mulai berbagi informasi terkait keamanan data pribadi. 

Menurutnya, jika memang pemerintah meminta perusahaan untuk lebih giat dan canggih dalam membangun keamanan data, peretas akan lebih tertantang untuk meretasnya.

“Mulai dari diri anda, bukan orang lain. Jadi anda perlu memahami tentang teknologi,” ujar Agus. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper