Ponsel Huawei Diduga Pecundangi Intelijen AS dan Israel hingga Gagal Antisipasi Serangan Hamas

Hesti Puji Lestari
Kamis, 12 Oktober 2023 | 13:00 WIB
Ilustrasi logo Huawei./REUTERS-Chris Wattie
Ilustrasi logo Huawei./REUTERS-Chris Wattie
Bagikan

Bisnis.com, SOLO - Muncul teori baru tentang alasan kebobolan intelijen Israel dan AS dalam mengantisipasi serangan mendadak Hamas Palestina ke Israel akhir pekan lalu.

Teori tersebut berkaitan dengan penggunaan perangkat Huawei oleh perjuang Hamas Palestina. Perangkat buatan perusahaan China ini disebut sulit disadap oleh badan intelijen Barat dan pro-Barat.

“Para pemimpin Hamas rupanya menggunakan ponsel pintar Huawei untuk mencegah penyadapan oleh badan intelijen Barat. Sekarang sudah jelas mengapa AS sangat membenci Huawei. Jika Anda tidak ingin membocorkan informasi rahasia ke CIA, belilah ponsel pintar Huawei!” tulis pengguna X (Twitter) dengan nama samaran DaiWW.

Bukan hanya itu, seroang penulis buku Nine Lives bernama Amin Dean, juga mengatakan hal serupa soal kebobolan intelijen AS dalam mengantisipasi serangan mendadak Hamas Palestina.

"Kepada semua orang yang bertanya; bagaimana Israel dengan badan keamanan dan intelijennya gagal mendeteksi rencana Hamas untuk melakukan invasi berani ke Israel?! Jawaban Sebagian: Huawei! Ya, selama lebih dari 30 bulan terakhir para pemimpin dan militan Hamas menggunakan ponsel, tablet, dan laptop Huawei!," tulisnya di aplikasi X.

Dean menjelaskan bahwa setelah Google dan raksasa IT AS lainnya melarang Huawei menggunakan layanannya pada ponsel pintar dan tablet, perusahaan Tiongkok tersebut mengembangkan program serupa dari luar negeri.

Tapi ternyata, layanan baru tersebut terlindungi dari peretasan untuk semua orang kecuali badan intelijen Tiongkok.

Menurut teori tersebut, ini juga yang menjadi alasan mengapa pemerintah AS dan Barat pada umumnya sangat membenci perangkat Huawei buatan Tiongkok tersebut.

Kegagalan Antisipasi Intelijen AS dan Israel

Mossad merupakan badan intelijen Israel yang digadang-gadang menjadi yang terbaik no.2 di dunia setelah CIA milik AS.

Intelijen ini memiliki anggaran 3 miliar dollar (Rp42 Triliun) per tahun dan membuat mereka mampu "menghidupi" 7000 anggotanya.

Dalam pekerjaannya, Mossad sering mendapat bantuan dari intelijen AS. Akan tetapi, mereka bahkan tidak bisa mengantisipasi serangan yang lama direncanakan Hamas Palestina pada akhir pekan lalu.

Kini banyak ahli mempertanyakan, bagaimana bisa Mossad gagal membaca persiapan serangan yang dilakukan oleh Hamas Palestina tersebut?

Pemerintah Israel dengan lantang mengatakana kepada beberapa kantor berita luar negeri jika mereka tidak tahu bagaimana serangan besar dari Hamas ini bisa terjadi.

Namun teori yang berkembang akhir-akhir ini, menyebut bahwa Huawei-lah yang telah memecundangi dua intelijen terbaik di dunia tersebut.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper