3 Penyebab Orang Malas Menggunakan Smart Lock

Redaksi
Kamis, 28 September 2023 | 13:30 WIB
SAP dan Internet of Things (IoT)/Istimewa
SAP dan Internet of Things (IoT)/Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Beberapa smart lock dapat mendeteksi ketika pemiliknya mendekat dan membuka dengan sendirinya hanya dengan smartphone. Namun, solusi ini memiliki risiko yang membuat sebagian orang justru malas menggunakannya.

Smart Lock adalah benda yang digerakkan dengan internet atau internet of things (IoT). Smart Lock dapat dikontrol dari jarak jauh sehingga memungkinkan Anda membukakan pintu untuk teman dan kerabat tanpa harus berada di rumah.

Selain itu, juga menawarkan pengawasan video, yaitu ketika seseorang membunyikan bel pintu dan Anda akan langsung melihat siapa orang tersebut di Smartphone Anda.

Seperti dikutip dari Kaspersky, ada sebuah studi yang cermat terhadap risiko-risiko ini mengungkapkan tiga alasan untuk terus menggunakan cara-cara lama dalam melakukan sesuatu.

Berikut penjelasan 3 alasan untuk tidak menggunakan Smart Locks:

1. Smart Locks Secara Fisik Lebih Rentan Dibandingkan Kunci Biasa

Secara teori, kunci pintar ini harus memiliki komponen pintar yang andal, sekaligus memberikan perlindungan kokoh dari kerusakan fisik sehingga tidak dapat dibuka dengan obeng atau pisau saku. 

Menggabungkan kedua konsep ini tidak selalu berhasil, atau hasilnya sering kali berupa kunci pintar yang tipis atau kunci besi yang kokoh dengan perangkat lunak yang rentan.

Gembok yang keren dengan pemindai sidik jari di bawahnya terdapat mekanisme pembuka yang berpotensi dapat diakses oleh siapa saja (tuas). Ditambah Smart Locks untuk sepeda. yang bisa dibuka dengan obeng.

2. Masalah dengan Komponen Pintar

Membuat komponen pintar menjadi cukup aman juga tidak mudah. Penting untuk diingat bahwa pengembang perangkat semacam itu sering kali memprioritaskan fungsionalitas daripada perlindungan.

Sebagai contoh terbaru adalah Akuvox E11, perangkat yang dirancang bukan untuk digunakan di rumah melainkan untuk kantor.

Akuvox E11 adalah sistem interkom pintar yang memiliki terminal untuk menerima umpan video dari kamera internal serta tombol pembuka pintu. Sebab perangkat pintar, Anda dapat mengontrolnya melalui aplikasi ponsel pintar.

Tentu saja, perangkat lunak tersebut telah diimplementasikan sedemikian rupa sehingga setiap orang dapat mengakses video dan audio dari kamera kapan saja. 

Jika Anda belum berpikir untuk mengisolasi antarmuka web dari Internet, siapa pun dapat mengontrol penguncian dan pembukaan kunci pintu.

3. Perangkat Lunak Perlu Diperbarui Secara Berkala

Ponsel cerdas biasanya menerima pembaruan  dua atau tiga tahun setelah dirilis. Sementara itu, untuk perangkat IoT berbiaya rendah, dukungan mungkin akan berakhir lebih cepat.

Memperbarui perangkat pintar melalui Internet cukup sederhana. Namun, mempertahankan dukungan  perangkat memerlukan sumber daya dan uang dari vendor.

Hal ini sendiri dapat menjadi masalah, seperti ketika penyedia mematikan infrastruktur cloud dan perangkat berhenti bekerja. Namun meskipun fungsi smart lock tetap dipertahankan, kerentanan yang tidak diidentifikasi oleh vendor saat peluncuran masih dapat muncul. (Afaani Fajrianti)

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Redaksi
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper