Google dan Elon Musk Bakal Investasi Rp76,8 T ke Thailand, Bukan Indonesia

Nuhansa Mikrefin Yoedo Putra
Senin, 25 September 2023 | 08:57 WIB
Logo Google terlihat di luar kantor perusahaan teknologi tersebut di Beijing, China, Rabu (8/8)./Reuters-Thomas Peter
Logo Google terlihat di luar kantor perusahaan teknologi tersebut di Beijing, China, Rabu (8/8)./Reuters-Thomas Peter
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengeklaim bahwa negaranya akan menerima investasi setidaknya US$5 miliar atau Rp76,84 triliun (kurs: Rp15.368) dari Tesla, Google dan Microsoft. Srettha telah berbicara dengan Elon Musk, bos Tesla. 

Investasi tersebut terkait pembangunan pabrik kendaraan listrik. Sementara itu, investasi Google dan Microsoft terkait pembangunan data center

“Tesla akan mempertimbangkan fasilitas manufaktur kendaraan listrik, Microsoft dan Google sedang mempertimbangkan pusat data,” kata Srettha. 

Dikutip dari Reuters, Senin (25/0/2023), Srettha berbicara kepada wartawan di Bangkok setelah menghadiri Majelis Umum PBB di New York di mana dia juga mengadakan pembicaraan dengan para eksekutif perusahaan awal pekan ini.

Dia mengatakan bahwa Investasi asing yang baru akan meningkatkan perekonomian Thailand yang lesu, yang diperkirakan akan tumbuh sebesar 2,8 persen tahun ini, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, karena melemahnya ekspor.

Srettha berbicara dengan CEO Tesla Elon Musk minggu lalu tentang sektor kendaraan listrik.

Thailand, pusat perakitan mobil terbesar keempat di Asia, telah menawarkan insentif kepada pembuat kendaraan listrik dan baterai, serta pemotongan pajak kepada pembeli kendaraan listrik lokal, agar tetap menjadi pusat otomotif regional.

Srettha tidak merinci apakah dana sebesar $5 miliar tersebut diharapkan merupakan investasi gabungan atau dilakukan secara individual oleh masing-masing perusahaan. Sementara itu Tesla, Google dan Microsoft tidak segera menanggapi permintaan komentar. 

Sebelumnya, Tesla telah menyusun rencana untuk memproduksi dan menjual sistem penyimpanan baterai (BSS) di India seiring dengan upaya Elon Musk untuk masuk ke negara tersebut.

Melansir Reuters pada Jumat (22/9/2023), sumber yang mengetahui rencana tersebut mengatakan Tesla telah mengajukan proposal kepada para pejabat dan meminta insentif untuk membangun pabrik.

Tesla telah melakukan pembicaraan mengenai pendirian pabrik kendaraan listrik (EV) baru di India untuk memproduksi mobil dengan harga sekitar US$24.000 selama berminggu-minggu, yang diawasi langsung oleh Perdana Menteri India Narendra Modi. Akan tetapi, sejauh ini belum ada laporan mengenai dorongan energi terbarukannya.

Dalam serangkaian pertemuan baru-baru ini di New Delhi, Tesla mengusulkan untuk mendukung kemampuan penyimpanan baterai di negara ini dengan "Powerwall", yang merupakan sistem penyimpanan daya dari panel surya atau jaringan listrik untuk digunakan pada malam hari atau saat pemadaman listrik.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper