Smartfren dan Telkom Gelar Karpet Merah untuk Starlink Elon Musk

Crysania Suhartanto
Jumat, 15 September 2023 | 11:50 WIB
Karyawan melayani pengunjung gerai Smartfren di Jakarta, Rabu (7/9/2022).Bisnis/Abdurachman
Karyawan melayani pengunjung gerai Smartfren di Jakarta, Rabu (7/9/2022).Bisnis/Abdurachman
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) melalui Smartfren Business berkolaborasi dengan anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), Telkomsat, mengembangkan produk solusi teknologi dengan latensi rendah untuk wilayah 3T. 

Solusi tersebut dirancang dengan memanfaatkan satelit non-geostasioner milik Starlink yang beroperasi di orbit rendah (LEO).

Solusi telekomunikasi berbasis satelit ini melengkapi portofolio teknologi yang ditawarkan oleh Smartfren Business untuk perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah yang belum terjangkau infrastruktur telekomunikasi lain.

Beberapa pelanggan Smartfren Business yang telah memanfaatkannya antara lain perusahaan perkebunan atau pertambangan yang beroperasi di Papua, Kalimantan, serta wilayah lainnya.

Chief Enterprises Business Officer Smartfren Business Alim Gunadi mengatakan perseroan melihat terdapat banyak permintaan konektivitas oleh industri yang beroperasi di wilayah 3T, namun saat ini permintaan itu tidak dapat dipenuhi dengan konektivitas berbasis serat optik.

Smartfren Business kemudian berkolaborasi dengan Telkomsat untuk memanfaatkan konektivitas satelit milik Starlink dalam memenuhi kebutuhan tersebut.

"Harapannya konektivitas satelit yang dikombinasikan dengan berbagai solusi milik Smartfren Business dapat membuka peluang untuk meraih pangsa pasar di sana," kata Alim, dikutip Jumat (15/9/2023). 

Diketahui, Starlink dapat memberikan konektivitas dengan latensi yang lebih rendah, sehingga pengalaman komunikasi pun menjadi lebih mulus.

Sebagai ilustrasi, bila menggunakan teknologi VSAT bisa memberikan latensi 700-600 ms maka Starlink bisa memberikan latensi yang stabil di bawah 100 ms.

"Hal ini akan sangat menentukan pengalaman pengguna solusi telekomunikasi di wilayah 3T, baik dalam mengoperasikan alat pemantau dari jarak jauh, pengiriman pesan teks atau video, hingga kebutuhan lainnya," kata Alim. 

Sebelumnya,Kementerian Komunikasi dan Informatika (kemenkominfo) mengungkapkan bahwa izin operasional dari satelit orbit rendah elon musk Starlink berlaku secara nasional, yang menandakan satelit tersebut dapat melayani seluruh wilayah Indonesia, bukan hanya Indonesia Timur. 

Kendati demikian, Kemenkominfo berusaha untuk membatasi layanan Starlink hanya di Indonesia Timur dan menciptakan lapangan persaingan yang adil dengan perusahaan telekomunikasi lainnya. 

Namun, Direktur Jenderal Informasi Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo Usman Kansong mengatakan pihaknya masih belum mengetahui apakah Starlink mau dibatasi. 

Hal ini dikarenakan memang belum ada diskusi terkait hal ini antara Kemenkominfo dengan Elon Musk.

“Hanya saja karena belum ada diskusi dengan Starlink apakah mau dibatasi, sehingga belum tahu apakah mau misalnya timur saja, atau daerah nonkomersial saja. Secara perizinan yang dikenal wilayah layanan secara nasional. Jadi semua yang punya izin telekomunikasi berlaku secara nasional,” ujar Usman kepada Bisnis, Kamis (14/9/2023).

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper