Ilmuwan India Sukses Mendarat di Bulan, PM Modi: Buka Jalan Misi Negara Lain

Erta Darwati
Minggu, 27 Agustus 2023 | 10:52 WIB
Narendra Modi/
Narendra Modi/
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan bahwa negaranya yang berhasil melakukan pendaratan di bulan sebagai contoh bagi negara-negara lain untuk bisa mengembangkan program luar angkasa. 

Modi menyampaikan itu sambil memuji para ilmuwan di balik keberhasilan misi di negaranya tersebut, pada Sabtu (26/8/2023). 

Chandrayaan-3 “Pesawat Bulan” dalam bahasa Sansekerta berhasil mendarat di permukaan bulan pada Rabu (23/8/2023). 

Keberhasilan itu menjadikan India sebagai negara pertama yang mendaratkan pesawat tak berawak di dekat kutub selatan bulan yang sebagian besar belum dijelajahi. 

India juga menjadi negara keempat setelah Amerika Serikat (AS), Rusia dan China yang berhasil melakukan pendaratan di Bulan.

Keberhasilan ini menandai tonggak sejarah terbaru dalam program luar angkasa India yang ambisius namun berbiaya rendah, sehingga memicu perayaan di negara berpenduduk terpadat di dunia itu. 

Modi mengatakan kepada staf misi di lokasi Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) di Bengaluru, bahwa wilayah yang akan dijelajahi oleh misinya akan membantu membuka jalan baru bagi misi bulan di negara lain. 

“Ini tidak hanya akan mengungkap misteri Bulan tetapi juga membantu menyelesaikan tantangan yang ada di Bumi," ucapnya. 

Misi tersebut terjadi 4 tahun setelah misi bulan India sebelumnya yang gagal pada pendaratan terakhirnya, yang pada saat itu dianggap sebagai kemunduran besar bagi program luar angkasa negara tersebut.

Modi memuji para ilmuwan karena belajar dari kegagalan dan tidak henti-hentinya berupaya mencapai misi Bulan.

"Saya salut dengan kerja keras, kesabaran, ketekunan, dan semangat Anda," katanya, seperti dilansir dari CNA, pada Minggu (27/8/2023). 

India memiliki program luar angkasa beranggaran rendah, tetapi telah berkembang pesat dalam hal ukuran dan momentum sejak pertama kali mengirimkan wahana antariksa ke orbit Bulan pada 2008.

Chandrayaan-3 memiliki biaya sebesar US$74,6 juta atau Rp1,1 triliun jauh lebih rendah dibandingkan banyak misi dari negara lain dan merupakan bukti rekayasa luar angkasa India cukup hemat.

Para ahli mengatakan India dapat menekan biaya dengan meniru dan mengadaptasi teknologi yang ada, dan berkat banyaknya insinyur berketerampilan tinggi yang memperoleh gaji lebih kecil dari gaji rekan-rekan mereka di luar negeri.

Adapun ISRO dijadwalkan meluncurkan misi berawak selama 3 hari ke orbit Bumi pada tahun depan.

ISRO juga merencanakan misi bersama dengan Jepang untuk mengirim wahana antariksa lain ke Bulan pada 2025 dan misi orbit ke Venus dalam 2 tahun ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Erta Darwati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper