Terungkap! Kebocoran Data Tesla Mei 2023 Ternyata Ulah Orang Dalam

Redaksi
Kamis, 24 Agustus 2023 | 14:00 WIB
Elon Musk, pendiri SpaceX dan chief executive officer Tesla Inc., saat tiba di acara penghargaan Axel Springer di Berlin, Jerman, belum lama ini/Bloomberg
Elon Musk, pendiri SpaceX dan chief executive officer Tesla Inc., saat tiba di acara penghargaan Axel Springer di Berlin, Jerman, belum lama ini/Bloomberg
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Tesla tersandung kasus pelanggaran data pada bulan Mei lalu. Terkait kasus yang diakibatkan kebocoran data itu, diketahui total 75.735 orang, termasuk sang CEO Elon Musk, terdampak.

Melansir Business Insider, Kamis (24/8/2023), "File Tesla" yang bocor berisikan 100 gigabyte data rahasia, termasuk nama karyawan dan informasi kontak seperti alamat, nomor ponsel, dan alamat email. Hal itu disampaikan perusahaan dalam pemberitahuan kepada staf, yang dibagikan ke kantor Kejaksaan Umum Maine.

Data yang bocor juga mencakup sekitar 2.400 keluhan pelanggan tentang akselerasi tak terduga dari kendaraan Tesla, serta 1.500 keluhan lainnya yang berkaitan dengan masalah pengereman, termasuk 139 keluhan rem darurat dan 383 kasus "pengereman hantu" yang sebelumnya telah membuat Tesla harus menarik kembali sejumlah kendaraannya.

Nomor jaminan sosial Elon Musk juga merupakan bagian dari kebocoran data tersebut, menurut laporan Handelsblatt yang pertama kali mengabarkan kasus ini.

Tesla mengklaim bahwa kebocoran data milik lebih dari 75.000 orang yang diduga merupakan karyawan dan mantan karyawan ini disebabkan oleh kebocoran dari orang dalam.

“Penyelidikan mengungkapkan bahwa dua mantan karyawan Tesla menyalahgunakan informasi yang melanggar kebijakan keamanan IT dan perlindungan data Tesla, serta membagikannya kepada media,” demikian bunyi pemberitahuan yang dibacakan di pengadilan.

“Outlet terkait telah menyatakan bahwa mereka tidak bermaksud untuk mempublikasikan informasi pribadi tersebut, dan dalam hal apa pun, secara hukum melarang untuk menggunakannya dengan tidak tepat,” tambahnya.

Produsen mobil tersebut mengatakan bahwa serangkaian tuntutan hukum yang dilayangkan terhadapnya telah mengakibatkan penyitaan perangkat yang diduga berisi informasi terkait, sedangkan perusahaan juga memperoleh perintah pengadilan yang melarang mantan karyawannya menggunakan, mengakses, atau menyebarkan data tersebut lebih lanjut.

Pada tahun lalu, Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional AS meluncurkan penyelidikan terhadap masalah pengereman hantu Tesla buntut keluhan dari sejumlah pemilik. Kemudian pada Agustus 2022, Tesla dikabarkan menghadapi gugatan class action atas masalah yang sama. (Lydia Tesaloni Mangunsong)

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper