Bisnis.com, JAKARTA - Institute for the Study of War (ISW) dalam penelitiannya melihat fakta bahwa pemerintah Rusia berusaha untuk menasionalisasikan perusahaan internet Yandex.
Kremlin tampaknya memaksa Yandex untuk menjual atau menjauhkan diri dari anak perusahaan internasional, termasuk layanan rideshare Yango Israel, untuk mematuhi undang-undang pengungkapan data ketat Rusia yang mewajibkan Yandex untuk menyediakan semua data pengguna – bukan hanya data pengguna di Rusia – ke Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB).
Pemerintah Rusia sebelumnya telah mendenda Yandex karena gagal mematuhi undang-undang ini meskipun Yandex menyatakan tidak dapat memberikan data yang diminta.
CEO Yandex Artem Savinovsky juga didenda karena kegagalan Yandex untuk mematuhi undang-undang sensor Rusia, mungkin mencoba memaksa Yandex untuk mematuhi undang-undang sensor Rusia tidak hanya di Rusia tetapi secara global untuk merusak operasi global dan basis penggunanya.
Beberapa sumber orang dalam Rusia berspekulasi bahwa penasihat pengembangan perusahaan Yandex Alexey Kudrin berusaha dan gagal untuk mengubah Yandex menjadi perusahaan swasta nasional yang dilaporkan akan dikendalikan oleh bankir pribadi Putin, Yuri Kovalchuk.
Pendiri dan mantan CEO Yandex Arkady Volozh secara terbuka mengecam invasi ke Ukraina pada 10 Agustus.
Namun beberapa sumber orang dalam Rusia berspekulasi bahwa pernyataan Volozh menunjukkan bahwa dia telah menerima bahwa Kremlin anak menasionalisasikan Yandex.