Bisnis.com, JAKARTA – Generasi Z dan dan milenial di Indonesia yang lahir pada kurun 1981 – 2012 gemar menggunakan jasa layanan pengiriman untuk pembelian online atau daring.
Berdasarkan hasil riset terbaru Populix yang dirilis Rabu (2/8/2023), sebanyak 88 persen partisipan dari generasi Z mengaku menggunakan layanan pengiriman untuk pembelian daring mereka.
Hal yang sama juga terjadi di generasi milenial yakni sebanyak 76 persen dari total responden generasi tersebut menggunakan layanan pengiriman untuk berbelanja daring.
Co-Founder dan CEO Populix Timothy Astandu menyebut ada sejumlah faktor yang menjadi pertimbangan bagi generasi tersebut memilih layanan pengiriman.
Sebanyak 71 persen responden lebih mempertimbangkan waktu dan biaya pengiriman yang efisien; 62 persen karena bisa dilacak; 38 persen layanan yang beragam termasuk pengemasan.
“Hal ini dapat dijadikan acuan bagi perusahaan logistik dan penyedia layanan pengiriman untuk memaksimalkan operasional mereka guna memenuhi kebutuhan pengiriman,” kata Timothy.
Lebih lanjut, kata Timothy, sebanyak 33 persen Gen Z mengirim barang lewat layanan pengiriman karena terkait dengan tujuan pengiriman dan pesanan; 33 persen karena ada asuransi harian; 29 persen karena layanan pengiriman 24 jam; 29 persen karena promosi; 29 persen ongkos kirim terjangkau.
Kemudian, 24 persen karena dapat dipantau langsung melalui aplikasi, dan 24 persen merupakan wilayah pengiriman seluruh Indonesia sebesar 24 persen.
Riset Populix juga menunjukkan rata-rata pengiriman barang, baik untuk belanja online maupun pengiriman pribadi, oleh pengguna jasa layanan pengiriman tersebut sebanyak 2 sampai 3 kali dalam sebulan.
“Ini menunjukkan bahwa pengiriman barang merupakan bagian integral dari pengalaman belanja online yang semakin populer di Indonesia,” kata Timothy.
