Telkomsel Rilis Produk FMC, Ini Manfaat dan Potensi Pasarnya

Leo Dwi Jatmiko
Jumat, 21 Juli 2023 | 16:30 WIB
Warga melintasi iklan Telkomsel di Jakarta, Selasa (11/10/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Warga melintasi iklan Telkomsel di Jakarta, Selasa (11/10/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) mulai komersialisasi layanan fixed mobile convergence (FMC) setelah berhasil mengintegrasikan IndiHome ke perusahaan.

Anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. itu merilis produk konvergensi yang diharapkan dapat memberikan layanan di manapun pelanggan berada. 

FMC sendiri merupakan produk bundling layanan internet rumah dan internet seluler. Dengan memiliki produk ini, maka pelanggan hanya cukup membayar satu tagihan untuk dua layanan sekaligus. 

Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah sempat mengatakan bahwa pengalihan IndiHome ke Telkomsel bertujuan untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan. 

Belajar dari pandemi Covid-19, masyarakat Indonesia yang melakukan kegiatan bekerja dan belajar di rumah menginginkan adanya kualitas layanan internet yang stabil sehingga mereka berlangganan layanan internet tetap IndiHome dan Telkomsel dalam satu waktu. Setelah pandemi, masyarakat menginkan layanan internet yang stabil di mana pun mereka berada. 

Hanya saja, konsekuensi dari kebiasaan berlangganan ini adalah masyarakat harus membayar dua tagihan untuk layanan yang berasal dari induk yang sama. Dengan mengalihkan IndiHome ke Telkomsel, maka masyarakat hanya perlu membayar satu tagihan saja, untuk layanan yang lebih stabil dan cepat. 

“Jadi dengan FMC masyarakat menjadi memiliki lebih banyak pilihan baik dari speed [kecepatan] atau pun backup [keandalan] dan lain sebagainya,” kata Ririek. 

Kestabilan internet menjadi alasan utama masyarakat Indonesia dalam berlangganan layanan internet tetap. Survei perilaku pengguna internet 2023 yang dirilis oleh Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkapkan bahwa sebanyak 25,66 persen penduduk Indonesia telah berlangganan internet rumah atau meningkat 130 basis points (bps) dibandingkan dengan laporan yang sama tahun lalu. 

Dari jumlah tersebut, mayoritas responden (54,21 persen) mengaku menggunakan layanan internet tetap milk IndiHome, sementara itu 3,19 persen menggunakan First Media, 2,92 persen menggunakan IConnect, dan lain sebagainya.

Sementara itu VP Investor Relation Telkom Edwin Sebayang mengatakan sebagai pemimpin pasar, para investor meyakini Telkom akan berhasil dalam mengembangkan produk FMC mengingat ruang pertumbuhan untuk layanan internet rumah di Indonesia masih sangat luas. 

Dia menuturkan dari sekitar 65 juta rumah tangga di Indonesia, terdapat 20 juta-30 juta rumah tangga yang berpotensi menggunakan produk konvergensi milik Telkom Group. Adapun saat ini dari puluhan juta rumah tangga tersebut yang telah terhubung dengan internet masih sekitar 11,2 juta.  

“Jadi masih ada peluang sekitar 8 jutaan pelanggan baru lagi yang dapat kami raih, yang memang mereka memiliki kemampuan,” kata Edwin. 

Tidak hanya dari pasar rumah tangga, kata Edwin, dari 156 juta pelanggan Telkomsel, sebanyak 20 persen atau sekitar 30 jutaan pelanggan merupakan pelanggan premium yang berpotensi beralih ke FMC. 

Edwin pun berharap setiap tahunnya terdapat sekitar 1 juta pelanggan baru pengguna FMC.  

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper