Bos PlayStation Sebut Xbox Game Pass 'Perusak Harga', Kenapa?

Rahmi Yati
Jumat, 30 Juni 2023 | 00:51 WIB
Sony PlayStation 5, konsol permainan yang populer. Sony Playstation sedang bersitegang dengan Microsoft karena menganggap bahwa Xbox Game Pass sebagai perusak harga. /Bloomberg
Sony PlayStation 5, konsol permainan yang populer. Sony Playstation sedang bersitegang dengan Microsoft karena menganggap bahwa Xbox Game Pass sebagai perusak harga. /Bloomberg
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Bos Sony PlayStation Jim Ryan menyebut Xbox Game Pass sebagai 'perusak harga' karena model bisnis berlangganan yang ditetapkan platform milik Microsoft tersebut.

Dikutip dari laman Gadgets360 pada Kamis (29/6/2023), Ryan mengeklaim telah berbicara dengan sejumlah penerbit gim yang judulnya saat ini tersedia di layanan Xbox Game Pass. Menurut Ryan, mereka juga tidak menyukai skema yang diterapkan.

"Saya berbicara dengan semua penerbit dan mereka dengan suara bulat tidak menyukai Game Pass karena merusak nilai," ujar Ryan, dikutip pada Kamis (29/6/2023).

Dalam sebuah video rekaman sidang Federal Trade Commission soal akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft, dia menyampaikan kekhawatirannya terkait akuisisi senilai US$69 miliar atau sekitar Rp1 triliun tersebut. Menurutnya, model bisnis Microsoft untuk Game Pass memiliki beberapa tantangan dan tidak menguntungkan bagi perusahaan.

Opini Ryan bertentangan dengan klaim CEO Microsoft Gaming Phil Spencer, yang pada tahun lalu menyatakan bahwa layanan berlangganan Xbox Game Pass sangat berkelanjutan. Dia juga menyebut bahwa perusahaan tidak menghabiskan uang tanpa tujuan.

Bukan itu saja, Spencer menyebut penerbit gim yang menaruh karyanya di Game Pass adalah mereka yang pernah menerbitkan permainan di Xbox Game Pass dan menunjukkan adanya kepercayaan yang sudah terbangun.

Di sisi lain, Ryan mengaku bahwa ketika Microsoft mengumumkan akuisisi pada awal 2022, Spencer menghubunginya dengan 'surat perjanjian potensial', di samping daftar permainan yang Xbox pertahankan untuk tetap paralel dengan PlayStation, meskipun isi suratnya tidak ditunjukkan.

Dikatakan bahwa surat itu membahas permainan "Call of Duty" yang berpotensi ditambahkan ke Game Pass sehingga berdampak kepada Sony Playstation.

Ryan mengatakan bahwa tanggapan Spencer menimbulkan kekhawatiran besar bagi Sony. Perusahaan itu khawatir jika akuisisi Activision Blizzard selesai, gim itu hanya tersedia eksklusif untuk Xbox.

Sidang tersebut juga membahas akuisisi Microsoft sebelumnya, yaitu Bethesda Softworks dan bagaimana pengaruhnya terhadap Sony. Gim "Redfall" yang pada rencana awal jadi game multi-platform, akhirnya menjadi eksklusif untuk Xbox dan PC setelah akuisisi Bethesda oleh Microsoft.

Hal serupa terjadi dengan "Starfield", yang diharapkan Sony tersedia di konsol PlayStation karena pengembang itu selalu merilis gim di kedua platform.

Awal pekan ini, Spencer bersaksi bahwa Microsoft mengetahui bahwa "Starfield" tidak dirilis di Xbox sehingga mereka bertindak cepat dan mengakuisisi perusahaan induk Bethesda, ZeniMax Media.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper