AI Dinilai Bahaya, Sekjen PBB Desak Pembentukan Badan Intelijen

Taufan Bara Mukti
Selasa, 13 Juni 2023 | 11:49 WIB
Cegah Risiko AI, Sekjen PBB Antonio Guterres desak lembaga intelijen dibentuk/Istimewa
Cegah Risiko AI, Sekjen PBB Antonio Guterres desak lembaga intelijen dibentuk/Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, SOLO - Ancaman bahaya yang hadir seiring perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) turut disoroti oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres.

Bahaya perkembangan AI sudah menjadi perbincangan hangat di kalangan peneliti dan ahli teknologi.

Banyak yang menyebut bahwa perkembangan AI akan mengancam keberadaan umat manusia.

Bahkan, AI dinilai sama bahayanya dengan senjata nuklir yang diawasi ketat oleh seluruh negara.

Sekjen PBB Antonio Guterres turut menyoroti ancaman bahaya yang hadir dari teknologi kecerdasan buatan ini.

"Sudah banyak masukan soal risiko pengembangan teknologi AI dalam bentuk baru, yakni AI generatif. Peringatan paling keras justru datang dari pihak-pihak yang mengembangkannya. Kita semua harus menanggapi peringatan itu dengan serius," kata Antonio Guterres dilansir dari Reuters, Selasa (13/6/2023).

Guterres meminta semua pihak melakukan pengawasan secara global terhadap AI. Ia juga mendorong adanya badan khusus untuk mengontrol teknologi ini.

Muncul usulan untuk membentuk badan intelijen seperti International Atomic Energy Agency (IAEA) yang khusus mengawasi energfi nuklir.

Badan intelijen itu diharapkan bisa membuat regulasi dan tata kelola pengembangan dan penggunaan AI.

Selain itu, untuk menyeimbangkan penggunaan teknologi AI dengan Hak Asasi Manusia (HAM), hukum, dan manfaat untuk orang banyak.

"Saya setuju dengan ide tersebut. Kita bisa membentuk lembaga intelijen yang terinspirasi dari lembaga pengawasan nuklir saat ini," tutur Guterres.

Dia menambahkan, pembentukan lembaga intelijen tersebut berada di luar wewenang PBB. Artinya, badan itu hanya bisa dibentuk oleh kumpulan negara-negara di dunia.

Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mendukung pembentukan lembaga untuk mengawasi AI.

Inggris, lanjut Sunak, siap menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) internasional untuk membahas risiko AI.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper