'Disesatkan' ChatGPT, Pengacara Steven Terpaksa Minta Maaf ke Pengadilan Manhattan

Kathleen Dewitri
Minggu, 11 Juni 2023 | 22:48 WIB
Warga menunjukan aplikasi ChatGPT. Bisnis/Abdurachman
Warga menunjukan aplikasi ChatGPT. Bisnis/Abdurachman
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Seorang pengacara asal New York meminta maaf dan memohon hakim federal Manhattan tidak memberi sanksi atasnya setelah menggunakan program ChatGPT dari OpenAI dalam melakukan riset terhadap dokumen hukum.

Mengutip Reuters, Jumat (9/6/2023), pengacara bernama Steven Schwartz, mengaku bahwa pada Mei 2023 lalu ia telah menggunakan program ChatGPT dari OpenAI dalam melakukan riset terhadap dokumen hukum yang mengutip enam keputusan pengadilan dalam kasus gugatan kliennya terhadap maskapai penerbangan Avianca Airlines. Permasalahannya, kasus yang dikutip itu belum pernah terjadi.

Dalam persidangan yang berlangsung pada Kamis (8/6/2023), Schwartz mengatakan bahwa dirinya tidak pernah menyangka bahwa ChatGPT dapat mengarang kasus palsu.

Schwartz sendiri mengatakan bahwa dirinya tidak berniat menyesatkan pihak pengadilan.

Sementara itu, Hakim Distrik AS P. Kevin Castel, telah meminta Schwartz beserta perusahaan hukumnya, Lewidow, Levidow & Oberman, untuk memberikan alasan mengapa mereka dapat diampuni.

Adapun hakim tersebut menegaskan bahwa dia akan memberi keputusan dalam kesempatan terpisah.

Pihak pengacara Avianca telah memberi tahu kepada pengadilan bahwa mereka tidak dapat menemukan kasus-kasus yang dimaksud dalam laporan singkat tersebut.

Ada semakin banyak pengacara yang memanfaatkan chatbot untuk mengumpulkan data, tetapi hal tersebut justru berpotensi menjebak.

Karena dipengaruhi oleh kasus di New York, pekan lalu, seorang hakim federal di Texas mengeluarkan persyaratan bagi para pengacara yang menangani kasus-kasus di hadapannya untuk menyatakan bahwa mereka tidak menggunakan AI dalam menyusun berkas perkara mereka.

Pada hari Kamis, Schwartz menyampaikan bahwa ia seharusnya melakukan lebih banyak hal untuk mengonfirmasi serta memverifikasi kasus-kasus tersebut.

Pengacara tersebut telah meminta maaf pada pihak pengadilan, Avianca, dan sejumlah pihak lain yang hadir dalam sidang.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Kathleen Dewitri
Sumber : Reuters
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper