Fakta-fakta Topan Mawar, yang Mulai Mendekati Jepang

Sabina Arla Yogandini
Sabtu, 3 Juni 2023 | 02:40 WIB
Ilustrasi topan/(NASA/NOAA)
Ilustrasi topan/(NASA/NOAA)
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Beberapa wilayah Jepang diguyur hujan lebat pada hari Jumat (2/6/2023) seiring mendekatnya Topan Mawar.

Melansir Channel News Asia, hampir 1,3 juta orang di seluruh Jepang disarankan untuk mengungs dengan jumlah terbesar di wilayah barat Honshu seperti prefektur Wakayama.

Selain itu, sudah lebih dari 300 penerbangan dibatalkan pada Jumat siang, termasuk 52 kapal feri dan jalur kereta api pun juga ditutup.

Melansir RAMMB-CIRA Satellite Library, Mawar merupakan sebuah topan di Samudra Pasifik Barat yang membawa dampak signifikan ke pulau Guam. adanya Topan Mawar di Guam menimbulkan kehancuran, termasuk curah hujan sebesar 14-29 inci yang turun di pulau tersebut, dengan hampir 7 inci per jam yang tercatat di Dededo.

Dikutip New York Times, Mawar telah ditingkatkan menjadi topan super. Hal itu dikarenakan angin maksimum yang ditimbulkannya telah mencapai setidaknya 150 mil per jam karena badai tersebut bergerak di atas perairan terbuka.

Adapun fakta terkait Topan Mawar, sebagai berikut:

1. Badai terkuat di dunia sejak tahun 2000

Topan Mawar menjadi badai terkuat yang menghantam Guam dalam 20 tahun terakhir pada tanggal 24 Mei 2023. Topan ini terus bertambah kuat yang bergerak menuju Filipina, Taiwan dan Jepang.

Pada hari Jumat, 26 Mei 2023, badai ini ditetapkan sebagai badai terkuat dalam dua tahun terakhir, sejak Topan Super Surigae pada tahun 2021 dan masuk dalam kategori sepuluh besar badai terkuat di dunia sejak tahun 2000.

2. Kekuatannya termasuk dalam kategori 4

Melansir Independent, Topan Mawar merupakan topan terkuat yang pernah melanda wilayah AS yang berpenduduk sekitar 150.000 jiwa sejak tahun 2002. Topan ini masuk dalam kategori 4 yang sempat menghantam Pangkalan Angkatan Udara Andersen di ujung utara pulau itu.

3. Adanya potensi banjir

Melansir dari India Times, risiko dari adanya Topan Mawar ini terletak pada potensi banjir. Hal ini disebabkan oleh naiknya permukaan air laut sehingga mengakibatkan kerusakan yang luas. Selain itu, Topan ini diperkirakan akan membawa curah hujan lebat hingga 20 inci yang mengakibatkan banjir bandang di daerah pedalaman.

4. Perubahan iklim

Dikutip India Times, sebuah penelitian menunjukkan bahwa perubahan iklim menyebabkan badai menghasilkan curah hujan yang lebih banyak. Topan Mawar yang menghantam Guam dan Kepulauan Mariana, kombinasi angin kencang, gelombang badai, dan curah hujan yang tinggi terkait dengan badai yang disebabkan oleh perubahan iklim.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper