Bisnis.com, JAKARTA - Bersama Digital Data Centres (BDDC), platform data center dalam kota (in-town) milik Bersama Digital Infrastructure Asia Pte. Ltd (BDIA), menargetkan zero downtime atau tidak pernah mati sama sekali selama beroperasi di Tanah Air, dengan mengandalkan kelistrikan di wilayah Jakarta yang kuat dan sistem redudansi berlapis yang mereka miliki.
Presiden Direktur Bersama Digital Data Centres (BDDC) Angelo Syailendra mengatakan, saat ini perusahaan memiliki dua site yang berada di Jakarta Timur dan Jakarta Barat. Masing-masing memiliki standar kelistrikan yang andal seperti di bandara.
Dengan kondisi tersebut, Angelo meyakini bahwa pangkalan data yang mereka miliki dapat selalu hidup setahun penuh, tanpa padam sedikit pun.
“Dalam 2 tahun terakhir kebetulan kita tidak ada mati lampu karena kalau kita mati, bandara juga mati, jadi kualitasnya lebih bagus dibandingkan dengan tempat lain,” kata Angelo dikutip Rabu (10/5/2023).
Selain itu, lanjutnya, optimisme bahwa layanan pangkalan data BDDC tetap andal dan aman karena perusahaan telah mengantisipasi dengan membangun redudansi daya atau persiapan daya melebih dari yang seharusnya, dengan mempersiapkan banyak genset dan uninterruptible power supply (UPS).
UPS adalah perangkat cadangan energi untuk mengantisipasi terjadinya pemutusan arus listrik atau penurunan daya.
“Jadi konfigurasi kami itu dapat tetap nyala walaupun mati lampu selama 72 jam [3 hari],” kata Angelo.
Sebelumnya, Presiden Komisaris Bersama Digital Data Centres (BDDC) Setyanto Hantoro menjelaskan pembentukan BDDC yang diawali oleh akuisisi dua data center dalam kota bertujuan untuk menciptakan kekuatan baru yang mampu memberikan nilai tambah optimal, baik bagi pelaku usaha dalam negeri maupun perusahaan multinasional di Indonesia, dalam mewujudkan obyektif bisnisnya dengan terhubung dalam ekosistem infrastruktur digital yang terintegrasi.
BDDC mendapat dukungan dari BDIA yang merupakan representasi dari Provident Capital (Provident), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) dan Macquarie Asset Management, yang akan memantapkan posisi BDDC sebagai data center dalam kota terbesar di Indonesia untuk memberikan layanan terbaik dengan tingkat keamanan tertinggi.
Setyanto mengatakan, BDDC berada dalam sebuah ekosistem infrastruktur digital dan telekomunikasi yang sudah berhasil dibangun selama bertahun-tahun oleh Provident dan Saratoga.
Dengan rekam jejak Provident dan Saratoga yang sudah teruji dan jaringan luas di industri infrastruktur digital, BDDC akan terus memperkuat posisinya dengan menambah kapasitas dan lokasi data center yang kini bisa mencapai 60 megawatt.
“Harapan kami kehadiran BDDC dapat terus mendorong proses digitalisasi Indonesia dengan lebih efisien dan ikut mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional serta mampu memberikan dampak yang lebih luas ke berbagai wilayah di Indonesia,” ujar Setyanto.