Bisnis.com, SINGAPURA - Amazon Web Services (AWS) memperkirakan pasar komputasi awan atau cloud di Asia Tenggara (Asean) akan terus mengalami pertumbuhan sejalan dengan makin banyaknya sumber daya manusia (SDM) yang melek digital.
Regional Managing Director, Asean, Worldwide Public Sector, Eric Conrad mengatakan perusahaan optimistis pasar komputasi awan di Asean akan tetap tumbuh seiring dengan evolusi teknologi dan strategi sejumlah perusahaan serta pemerintahan dalam meningkatkan layanan digital.
Selain itu, hadirnya sumber daya manusia yang memiliki kompetensi terhadap digital juga akan mempercepat pertumbuhan bisnis komputasi awan.
“Kami mempercayai setelah mereka mendapat pelatihan, mereka akan mengedukasi kerabat-kerabatnya. Mereka juga akan meningkatkan perekonomian dengan pendekatan teknologi digital,” kata Eric pada sela-sela acara AWS Summit 2023, Kamis (4/5/2023).
Adapun, sejak 2017 hingga saat ini WS telah memberi pelatihan komputasi awan kepada lebih dari 1 juta orang, di dalam maupun di luar Asean. Dari jumlah tersebut, sebanyak 40 persen atau sekitar 400.0000 peserta berasal dari Indonesia.
Jumlah tersebut adalah yang tertinggi di Asia Tenggara, melampaui peserta pelatihan komputasi awan di Singapura yang mencapai 200.000 peserta.
Dalam kesempatan tersebut Eric juga mengumumkan bahwa AWS dan eCloudvalley Digital Technology (ECV), penyedia solusi cloud global, menjalin Perjanjian Kolaborasi Strategis (SCA) multi-tahun.
ECV adalah mitra cloud-native yang telah menggunakan AWS sepenuhnya dan akan memanfaatkan cloud yang paling komprehensif dan diadopsi secara luas di dunia untuk berekspansi ke Australia dan Uni Emirat Arab (UEA) guna membantu pelanggan mempercepat transformasi digital.
“Perjanjian multi-tahun ini bertujuan untuk mendukung laboratorium inovasi baru eCloudvalley yang mengembangkan solusi industri berbasis cloud, dan membangun Cloud Center of Excellence baru untuk melatih lebih dari 1.000 karyawan di AWS,” kata Eric.
Riset Canalys menyebutkan bahwa peluang untuk membantu pelanggan bertransformasi menggunakan cloud kini, dan lebih besar dari sebelumnya. Canalys menyebutkan untuk setiap dolar pendapatan AWS, mitra di seluruh dunia menghasilkan pendapatan berlipat ganda berdasarkan aktivitas, kematangan cloud, dan model bisnis mereka.
Solusi teknologi, atau kombinasi dari semuanya, bermitra dengan layanan profesional lengkap dan penawaran paling beragam dapat mencapai pengganda US$3,96 per US$1 AWS yang terjual.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis dari berbagai sumber, pendapatan AWS dari bisnis komputasi awan terus mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2022, secara keseluruhan AWS membukukan pendapatan sebesar US$80,1 miliar atau tumbuh sebesar 27,54 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kemudian pendapatan operasional tercatat sebesar US$22,84 miliar atau tumbuh 23,45 persen year on year/ YoY. Belum diketahui kontribusi dari pasar Asean terhadap kedua pertumbuhan pendapatan tersebut.
Adapun, laporan Statista menyebutkan bahwa AWS sebagai pemimpin pasar di global perihal layanan infrastruktur komputasi awan. AWS menggenggam 32 persen pangsa pasar. Kompetitor AWS seperti Azure memiliki pangsa pasar sebesar 23 persen, Google Cloud sebesar 10 persen dan Alibaba Cloud sebesar 4 persen pangsa pasarnya.