Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia Anti-Phishing Data Exchange (Idadx) melaporkan jumlah serangan phishing di Indonesia pada Kuartal I/2023 mencapai 26.675 serangan atau meningkat 738,38 persen dibandingkan dengan kuartal I/2022 yang sebesar 3.180 serangan.
Dalam 5 tahun terakhir, serangan yang terjadi pada kuartal I/2023 adalah yang tertinggi, yang pernah terjadi dalam 3 bulan dengan lebih dari 20.000 serangan. Idadx adalah sebuah inisiasi untuk meningkatkan keamanan siber nasional yang dikelola Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi)
Ketua Pandi, Yudho Giri Sucahyo, menjelaskan mayoritas dari puluhan ribu serangan phising tersebut berasal dari second level domain (SLD) atau domain tingkat dua seperti .id, biz.id, dan my.id.
“Jadi makin banyak kegiatan phishing yang menggunakan domain.id dan Pandi berkewajiban untuk melakukan pengamanan peran terhadap phising oleh karena itu ada Idadx,” kata Yudho, Jumat (14/4/2023).
Dalam melakukan pengamanan, lanjutnya, Pandi melakukan pemantauan, bekerja sama dengan komunitas dan menunggu laporan dari masyarakat perihal domain-domain yang digunakan untuk kejahatan penipuan atau untuk mencuri data.
Yudho memperkirakan tren serangan phishing melalui domain .id akan makin banyak ke depan, seiring dengan makin dekatnya tahun politik 2024. Ujaran kebencian, berita palsu hingga phishing akan banyak terjadi menggunakan domain .id.
Saat ini pun, modus baru phishing dengan menggunakan link dan Apk. berupa surat undangan pernikahan, surat tilang dan lain sebagainya telah mulai muncul.
“Apk. surat undangan pernikahan begitu di klik, dia akan mengambil informasi di tempat anda, lalu kemudian bisa digunakan untuk memperkaya diri dan lain sebagainya. Ini sudah merugikan masyarakat hingga milyaran rupiah,” ujarnya.
Yudho mengatakan pertumbuhan serangan siber terjadi sejalan dengan pertumbuhan nama domain .id di Tanah Air. Diketahui, jumlah pengguna nama domain .id pada kuartal I/2023 mencapai 744.000 atau bertambah sekitar 16.000 dibandingkan dengan kuartal IV/2022.
“Seiring dengan pertumbuhan nama domain, risiko penggunaan nama domain untuk hal yang negatif akan meninggi. Untuk meningkatkan nama domain second level domain itu mudah. Dimurahin atau diliberalkan (dimudahkan untuk memperoleh domain)," ungkapnya.