Bisnis.com, JAKARTA - Tech Winter tampaknya masih terjadi di bulan kedua 2023 ini, salah satu raksaka teknologi, Dell Technologies Inc. mengumumkan adanya pemutusan hubungan kerja atau PHK massal terhadap 6.650 karyawan atau 5 persen dari total karyawan global.
Dikutip dari Bloomberg, Senin (6/2/2023) PHK massal dilakukan karena adanya penurunan permintaan komputer pribadi atau PC.
Co-Chief Operating Officer Dell, Jeff Clarke, mengatakan dalam memonya bahwa saat ini perusahaan sedang mengalami kondisi pasar yang terus terkikis dengan masa depan yang tidak pasti.
"Kita telah melewati kemerosotan ekonomi sebelumnya dan kami menjadi lebih kuat. Kita akan siap ketika pasar rebound," tulis Clarke dalam memo kepada karyawannya.
Clarke juga mengatakan bahwa langkah ini merupakan langkah terakhir, sebelumnya Dell sudah melakukan pemotongan biaya mulai dari jeda perekrutan dan pembatasan perjalanan.
"Reorganisasi departemen, bersama dengan pengurangan pekerjaan, dipandang sebagai peluang untuk mendorong efisiensi," ujar juru bicara perusahaan kepada Bloomberg.
Adapun, pada awal pandemi sempat terjadi ledakan permintaan PC. Namun, saat ini Dell dan pembuat perangkat keras lainnya mengalami penurunan permintaan. Analis industri IDC mengatakan data awal menunjukkan pengiriman komputer pribadi turun tajam pada kuartal IV/2022.
Di antara perusahaan besar, Dell mengalami penurunan terbesar yaitu 37 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021, menurut IDC. Dell menghasilkan sekitar 55 persen pendapatannya dari PC.
Bukan hanya Dell, salah satu pesaingnya HP inc. juga mengumumkan pemangkasan pada November lalu sebanyak 6.000 karyawan. Selain itu Cisco Systems Inc. dan International Business Machines Corp. masing-masing mengatakan mereka akan memberhentikan sekitar 4.000 karyawan.
Berdasarkan data dari perusahaan konsultan Challenger, Gray & Christmas Inc., sektor teknologi mengumumkan 97.171 PHK pada 2022. Angka tersebut naik 649 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
