Awas! Kemenkominfo: Jangan Asal Klik Aplikasi Format APK

Rahmi Yati
Kamis, 2 Februari 2023 | 10:13 WIB
Ilustrasi penipuan online melalui sambungan telepon/Freepik.
Ilustrasi penipuan online melalui sambungan telepon/Freepik.
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Belakangan banyak modus penipuan online berkedok info paket, undangan nikah, ataupun tagihan via pesan singkat yang meminta penerima mengklik atau install aplikasi APK.

Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Semuel Abrijadi Pengerapan mengingatkan masyarakat agar tak mudah percaya bila menerima pesan serupa.

"APK itu bahaya, jangan di-download," katanya di Jakarta, Rabu (1/2/2023).

Dia menyebut, penjahat siber menyembunyikan sistem yang berbahaya dalam file APK berkedok undangan atau informasi lainnya itu.

Saat penerima pesan mengklik tautan dengan format APK yang dikirimkan, sambungnya, maka otomatis sistem tersebut akan ter-download dan oknum tak bertanggung jawab tersebut bisa memiliki akses terhadap ponsel hingga data-data di dalamnya.

"Jadi kalau mau download [aplikasi] itu harusnya dari toko aplikasi. Jangan APK. APK itu kan kayak program. Waktu kamu buka, itu kan pasti dia download software-nya. Dia itu [menyembunyikan] di dalam undangannya," terang Semuel.

Lebih lanjut lewat unggahan di akun Instagram @kemenkominfo, masyarakat diminta untuk waspada, terutama bila menerima pesan dari orang tak dikenal.

Masyarakat diimbau untuk tidak mengklik atau install tautan atau aplikasi sembarangan di media sosial, email, atau messanger. Bila ada pesan tidak jelas, sebaiknya langsung dihapus.

Selain itu, sebaiknya pasang antivirus dan update sistem operasi ponsel atau komputer secara berkala.

Untuk diketahui, APK atau Android Package Kit adalah format file yang digunakan untuk menghimpun berbagai elemen guna memasang aplikasi pada Android. Elemen APK yang dimaksud berisi kode dan aset program perangkat lunak.

Secara sederhana, APK merupakan format yang mirip dengan format .rar atau .zip yang mengkompresi, mengekstrak, atau mengarsip data tertentu jadi satu kesatuan. Bedanya, APK khusus digunakan untuk instalasi aplikasi Android.

Untuk cara kerjanya, adalah dengan mengirim langsung file berbentuk APK tersebut, untuk kemudian dipasang pada perangkat Android.

Sementara itu file APK yang dikirim oleh scammer berisi aplikasi yang dibuat sedemikian rupa oleh pemogramnya agar dapat mencuri data pada ponsel korban.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper