Profil JD.ID, E-commerce Asal China yang Segera Hengkang dari Indonesia

Khadijah Shahnaz Fitra
Selasa, 31 Januari 2023 | 12:06 WIB
Aktivitas pekerja di Warehouse JD.ID Marunda, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (11/12/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Aktivitas pekerja di Warehouse JD.ID Marunda, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (11/12/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -  JD.ID, startup vertikal e-commerce resmi mengumumkan akan meninggalkan pasar dagang-el Indonesia pada 31 Maret 2023.

Berdasarkan catatan Bisnis, JD.Com, perusahaan asal China, pertama kali melebarkan sayap ke Indonesia pada 2015. Mereka meluncurkan JD.ID dengan menggandeng Provident Capital, perusahaan milik konglomerat Winato Kartono yang juga 'dekat' dengan Grup Saratoga. 

Dari kulit luar, Provident memang punya peran vital. Namun, penelusuran Bisnis mendapati bahwa mereka dalam penyuntikan modal sebenarnya tidak besar. 

Sebagai catatan, struktur bisnis JD.ID berada di bawah dua payung perseroan yang memiliki peran berbeda namun saling terkait satu sama lain. Kedua entitas ini adalah PT Jingdong Indonesia Pertama (JIP) dan PT Ritel Bersama Nasional (RBN).

Bila mengacu dokumen notaris, JIP merupakan payung yang mengendalikan layanan e-commerce secara keseluruhan, utamanya terkait infrastruktur teknologi JD.ID. Sementara itu, peran RBN cenderung dilakukan pada kegiatan perdagangan dan penggudangan (fulfillment).

Per akhir Juni 2022, JIP telah melaporkan kepemilikan modal disetor Rp3,3 triliun. Dari jumlah tersebut, tidak terendus proporsi setoran modal oleh Provident. Pasalnya, komposisi pemegang saham perusahaan ini seluruhnya diisi oleh afiliasi JD.Com di Singapura, yakni JD.Com Ecommerce Singapore Pte Ltd dengan kepemilikan saham 70 persen dan Jingdong E-Commerce Investment Singapore Pte Ltd dengan kepemilikan 30 persen.

Adapun, sebelum mengumumkan penutupan layanan di Indonesia, JD.ID sempat juga melakukan PHK massal dua kali pada 2022.

Head of Corporate Communications & Public Affairs JD.ID Setya Yudha Indraswara mengatakan, keputusan perusahaan menutup layanan di Indonesia merupakan instruksi dari induk perusahaan JD.com, Inc. 

Dia menjelaskan, langkah ini dilakukan JD.com untuk berkembang di pasar internasional dengan fokus pada pembangunan jaringan rantai pasok lintas-negara, dengan logistik dan pergudangan sebagai intinya.

“Dengan berat hati, kami memberitahukan bahwa JD.ID akan menghentikan semua layanan pada 31 Maret 2023,” ujarnya, Senin (30/1/2023). 

JD.ID juga mengumumkan akan berhenti menerima pesanan pelanggan mulai 15 Februari 2023. Namun, ditegaskan bahwa layanan customer service masih akan tetap dibuka hingga 15 Maret 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper