TokoCrypto Lakukan PHK Lagi, Ini Penjelasan Manajemen

Khadijah Shahnaz Fitra
Selasa, 20 Desember 2022 | 10:08 WIB
Ilustrasi perusahaan rintisan (startup) melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK)/Dice Insights
Ilustrasi perusahaan rintisan (startup) melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK)/Dice Insights
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Tokocrypto, startup penjualan aset kripto mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kedua kalinya dalam jangka waktu 3 bulan terakhir.

Berdasarkan keterangan yang Bisnis terima, PHK ini terjadi setelah Binance menambahkan kepemilikan saham di Tokocrypto secara bertahap hingga hampir 100 persen.

Perusahaan tersebut juga menekankan dengan adanya kondisi pasar yang bergejolak saat ini, membuat Tokocrypto akan melakukan perampingan secara operasional dan fokus pada peningkatan kinerja platform perdagangan aset kripto.

"Dengan ini, perusahaan akan melakukan penyesuaian jumlah karyawan dengan tujuan pengelolaan biaya operasional yang lebih baik," tulis Tokocrypto dalam keteranganya, Selasa (20/12//2022)

Tokocrypto mengatakan karyawan yang terdampak akan diberikan hak sesuai dengan aturan pemerintah dan mendapatkan dukungan dalam bentuk rekomendasi ke perusahaan Web3 atau blockchain lain yang telah menjadi mitra Tokocrypto, salah satunya adalah Binance.

Selain adanya PHK, Tokocrypto juga akan melakukan perubahan secara struktur organisasi guna memenuhi aturan terbaru Bappebti.

Pendiri dan CEO Tokocrypto, Pang Xue Kai, akan mundur dari posisinya dan menyerahkan kepemimpinan kepada Yudhono Rawis, yang akan menjabat sebagai Interim CEO. Pang Xue Kai akan tetap menjadi bagian dari Dewan Komisaris Tokocrypto dan terus memberikan dukungan kepemimpinan dalam peran barunya.

Adapun, pada September lalu, Tokocrypto melakukan PHK terhadap 45 karyawan sehubungan dengan perubahan strategi bisnis sebagai bentuk adaptasi terhadap kondisi pasar kripto dan ekonomi global.

VP Corporate Communications Tokocrypto, Rieka Handayani, mengatakan perusahaan akan memperkuat kembali bisnis utama sebagai exchange platform serta memisahkan T-Hub dan TokoMall menjadi entitas yang berbeda.

Hal ini dilakukan berdasarkan analisa dan prediksi yang telah dilakukan oleh manajemen dalam mengantisipasi kondisi pasar kripto dan ekonomi global yang berkepanjangan, maka beberapa langkah baik di eksternal maupun internal harus diambil oleh manajemen.

"Langkah internal yang diambil adalah mentransfer beberapa karyawan kepada bisnis unit yang telah menjadi entitas berbeda yaitu T-Hub dan TokoMall, penyesuaian jumlah karyawan sekitar 20 persen dari 227 karyawan,” ujarnya, Rabu (21/9/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper