Kaleidoskop 2022: Daftar 10 Kasus Kebocoran Data di Indonesia

Khadijah Shahnaz Fitra
Senin, 19 Desember 2022 | 12:25 WIB
Ilustrasi kejahatan siber./Reuters-Kacper Pempel
Ilustrasi kejahatan siber./Reuters-Kacper Pempel
Bagikan

6. Data pengguna IndiHome (Agustus 2022)

Forum peretas membocorkan 26 juta data riwayat browsing atau penelusuran pengguna IndiHome milik PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM). Data tersebut diunggah oleh akun bernama Bjorka di situs breached.to.

Dia mengklaim ada 26.730.798 rekaman data pelanggan IndiHome mencakup tanggal, keyword (kata kunci), domain, platform, browser, url atau link, Google Keyword, IP (internet protocol), lokasi geografis, hingga user info seperti email, nama, gender, NIK.

7. Data pelanggan Jasa Marga (Agustus 2022)

Dugaan kebocoran data lagi-lagi terulang usai data milik PT Jasa Marga dibagikan di forum hackers breached.to. Akun bernama Desorden mengklaim memiliki 252 GB data berisi pengkodean, dan dokumen, di lima server mereka. Adapun data yang dibobol tersebut melibatkan data pengguna, pelanggan, karyawan, data perusahaan dan keuangan Jasa Marga.

8. Data SIM Card Indonesia (September 2022)

Sebanyak 1,3 miliar data pendaftaran atau registrasi kartu SIM atau S Card di Indonesia diduga bocor dan dijual di forum breached.to. Seorang pengguna dengan nama Bjorka mengunggah data berukuran 87 GB yang diklaim berisi nomor induk kependudukan (NIK), nomor telepon, nama operator seluler, dan tanggal registrasi.

9. Data Komisi Pemilihan Umum atau KPU (September 2022)

Hacker bernama Bjorka menjual sebanyak 105 juta dijual dengan judul Indonesia Citizenship Database From KPU 105M dengan detail mulai dari NIK, Kartu Keluarga, nama lengkap, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, umur, dan lain-lain. Adapun KPU membantah kebocoran data tersebut berasal dari instansinya.

10. Data Pengguna My Pertamina (November 2022)

Hacker bernama Bjorka membobol data dari My Pertamina. Bjorka menjual 44 juta data My Pertamina di forum Breached Forum, dengan ukuran sebesar 30GB (6GB terkompresi) dan diklaim berasal dari peretasan yang dilakukan pada November 2022.

Bjorka mematok harga US$25.000 atau setara Rp392 juta untuk keseluruhan data tersebut. Dalam unggahannya, dia mengaku hanya menerima bayaran dalam bentuk Bitcoin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman:
  1. 1
  2. 2

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper