Ada Hantu Resesi, XL (EXCL) Yakin SKKL Echo Tetap Sesuai Target

Leo Dwi Jatmiko
Minggu, 18 Desember 2022 | 22:00 WIB
Karyawan melayani pelanggan di salah satu XL Center di Jakarta, Minggu (30/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melayani pelanggan di salah satu XL Center di Jakarta, Minggu (30/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Meski ada ancaman resesi pada tahun depan, PT XL Axiata Tbk. (EXCL) optimistis penggelaran sistem komunikasi kabel bawah laut (SKKL) Echo berjalan sesuai jadwal.

Perseroan menargetkan SKKL Echo beroperasi dan memberikan layanan pada kuartal III/2023. 

Group Head Corporate Communication XL Axiata Retno Wulan mengatakan hingga saat ini pembangunan SKKL Echo masih berjalan sesuai rencana. Perusahaan berharap semua akan selesai tepat waktu dengan yang direncanakan.

Dia menuturkan SKKL Echo merupakan  proyek yang dibangun secara bersama oleh Meta, Google, dan XL Axiata. 

Proyek ini menjadi bagian dari keseluruhan pembangunan infrastruktur yang direncanakan dan dilakukan XL Axiata, sehingga belanja modalnya sudah termasuk dalam alokasi belanja modal tahunan XL Axiata. 

“XL Axiata berharap proyek ini akan tuntas dan akan bisa mulai beroperasi pada kuartal III/ 2023,” kata Retno kepada Bisnis, Minggu (18/12/2022). 

Dia mengatakan keberadaan SKKL Echo akan memberikan alternatif akses internet dan data dengan kapasitas besar ke luar negeri, yang pada akhirnya akan bisa meningkatkan kualitas akses internet bagi seluruh pelanggan, termasuk kalangan korporasi dan pemerintahan. 

Sementara itu, Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional Mastel Sigit Puspito Wigati Jarot mengatakan resesi global dan perubahan nilai mata uang semestinya sudah diantisipasi sebelum menggelar SKKL. 

“Begitupun potensi ancaman bencana alam semestinya sudah diperhitungkan dalam pemilihan koridor penggelaran kabel laut yang tepat,” kata Sigit. 

Sebelumnya, Ketua Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Ian Yosef M. Edward mengatakan resesi global berpotensi berpengaruh pada penggelaran SKKL Echo-Biforst, karena hampir semua perangkat SKKL adalah impor. 

Tidak hanya itu, jasa pemasangan kabel laut, naik kapal lalu  dan tenaga ahli, juga berasal dari pihak luar yang dibayar dengan kurs luar. 

“Tentu konflik Rusia-Ukraina berpengaruh, karena pergerakan mata uang terhadap US$ yang cenderung meningkat,” kata Ian. 

Sekadar informasi, Facebook berencana menggelar dua sistem komunikasi kabel bawah laut (SKKL) untuk menghubungkan Amerika Utara dengan Indonesia dan Singapura. Dua kabel tersebut bernama Echo dan Bifrost. 

SKKL Echo dibangun bekerjasama dengan konsorsium Alphabet Google dan PT XL Axiata Tbk. (EXCL). Proyek ini ditargetkan rampung pada 2023. SKKL Echo memiliki total panjang 15.000 kilometer. 

Sementara itu, Bifrost ditargetkan rampung pada 2024.  Facebook memilih berkolaborasi dengan PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) dan Keppel Midgard Holdings Pte. Ltd. (KMH), dengan proyeksi selesai pembangunan pada 2024.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper