Kominfo Bersiap Antisipasi Lonjakan Trafik Data saat Nataru

Rahmi Yati
Jumat, 16 Desember 2022 | 14:36 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate memberikan pemaparan saat wawancara dengan Bisnis Indonesia di Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate memberikan pemaparan saat wawancara dengan Bisnis Indonesia di Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Bagikan

Bisnis.com, DEPOK - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersiap mengantisipasi lonjakan trafik data saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate, mengatakan langkah antisipasi selalu dilakukan setiap tahun. Namun kali ini, diprediksi trafiknya akan berbeda dengan dua tahun sebelumnya.

Dia menuturkan, pada 2020 dan 2021, masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, seperti work from home (WFH). Dengan begitu, pemanfaatan pita-pita lebar atau layanan fix broadband lebih banyak dibandingkan mobile.

"Sekarang ini mungkin saja sudah mulai masyarakat bepergian sehingga trafik seluler menjadi penting," kata Johnny saat meninjau Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT) di Depok, Jumat (16/12/2022).

Terkait langkah antisipasi yang dilakukan, dia mengaku telah berkoordinasi dengan operator seluler dan jaringan guna menjaga serta memastikan ketersediaan bandwidth yang memadai saat Nataru.

Bahkan, imbuh Johnny, pihaknya saat ini telah melakukan serangkaian tes dan pengujian jaringan untuk memonitor spektrum frekuensi dan menjaga jumlah bandwidth saat adanya perpindahan masyarakat.

"Kalau tadinya [masyarakat] di Jakarta banyak, misalnya perlu bandwidth yang besar, pada saat masyarakat Jakarta ke luar daerah [saat Nataru], maka bandwidth-nya akan berpindah, ini juga harus diatur," ujarnya.

Namun, sejauh ini dia belum bisa memprediksi berapa peningkatan trafik data saat Nataru nanti. Sebab, hal ini akan tergantung pada berapa banyak orang yang melakukan perjalanan dan ke mana tujuannya.

Kendati demikian, menurut Johnny tetap perlu ada penambahan peralatan seperti infrastruktur Compact Mobile BTS (COMBAT) untuk menambah kapasitas sesuai dengan pergerakan masyarakat yang akan bepergian.

"Prediksi [pergerakannya] kita ikuti dari mobile movement-nya masyarakat. Itu akan terlihat pergerakannya di BTS, mereka bergeraknya kemana," ungkapnya.

Adapun, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi pada tahun ini, sekitar 44,1 juta masyarakat akan bepergian pada saat libur Nataru.

Terdapat lima provinsi yang menjadi tujuan tertinggi menjelang libur Nataru di antaranya Jawa Tengah 19,7 persen atau sebanyak 8,7 juta orang; Jawa Timur 17,5 persen atau sebanyak 7,7 juta orang.

Kemudian, Jawa Barat 14,6 persen atau sebanyak 6,5 juta orang; Jabodetabek 10,5 persen atau 4,7 juta orang dan Yogyakarta 8,2 persen atau 3,6 juta orang.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper