Kominfo: Layanan Telekomunikasi di Cianjur Sudah Kembali Normal

Rahmi Yati
Kamis, 24 November 2022 | 09:01 WIB
Warga mengevakuasi barang dari puing bangunan terdampak gempa bumi di Rancagoong, Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat 125 kali gempa susulan di wilayah Kabupaten Cianjur, hingga pukul 08.00 WIB, Selasa (22/11). Kekuatan gempa susulan itu bervariasi dari yang terbesar bermagnitudo 4,2 hingga 1,5. Warga diimbau untuk mewaspadai gempa bumi susulan. Bisnis/Rachman
Warga mengevakuasi barang dari puing bangunan terdampak gempa bumi di Rancagoong, Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat 125 kali gempa susulan di wilayah Kabupaten Cianjur, hingga pukul 08.00 WIB, Selasa (22/11). Kekuatan gempa susulan itu bervariasi dari yang terbesar bermagnitudo 4,2 hingga 1,5. Warga diimbau untuk mewaspadai gempa bumi susulan. Bisnis/Rachman
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memastikan layanan Telkom Indonesia sebagai jaringan tulang punggung dan sentra telepon otomatis (STO) sudah normal dan bisa diakses kembali oleh masyarakat pascagempa di Cianjur, Jawa Barat.

Plt. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kemenkominfo, Ismail, mengatakan pihaknya terus memantau pemulihan layanan telekomunikasi oleh operator telekomunikasi seluler di wilayah terdampak gempa bumi berkekuatan M 5,6 tersebut.

Network backbone dalam kondisi aman. STO sudah memberikan layanan yang normal sementara menggunakan genset," kata Ismail dikutip Kamis (24/11/2022).

Selain itu Ismail menyebut, hingga Selasa (22/11/2022) pukul 17.00 WIB, berdasarkan pemantauan dari 1.172 site Base Transceiver Station (BTS) layanan telekomunikasi seluler di Cianjur dan Sukabumi, hanya terdapat 15 site yang belum bisa melayani kebutuhan masyarakat.

Untuk itu, pihaknya dan operator layanan seluler tengah berupaya memulihkan 15 site BTS tersebut agar bisa memberikan layanan optimal kepada masyarakat.

"Pemulihan bisa berlangsung seiring dengan ketersediaan pasokan aliran listrik untuk site BTS," ujarnya.

Sementara itu untuk pelanggan Indihome, Ismail menyebut terpantau GPON alarm off karena modem di pelanggan belum dapat aktif akibat pasokan listrik belum tersedia.

"Kementerian Kominfo dan operator telekomunikasi terus melakukan pemantauan dan pemulihan agar masyarakat dapat menggunakan kembali akses telekomunikasi dan internet dengan normal," ungkapnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper