Bisnis.com, LARANTUKA - Sejumlah kepala daerah di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), meminta pemerintah pusat dan pemangku kepentingan di sektor telekomunikasi untuk terus mengembangkan jaringan infrastruktur dan layanan internet di daerah.
Hal itu disampaikan para kepala daerah saat ditemui tim Jelajah Sinyal 2022 yang menyusuri daratan Flores untuk memotret perkembangan perluasan jaringan infrastruktur telekomunikasi dan internet serta pemanfaatannya bagi perkembangan ekonomi dan kesejahteraan daerah.
Bupati Ende Djafar H. Achmad berharap Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) terus meningkatkan jangkauan layanan di wilayahnya.
Dia mengatakan pada tahun ini Bakti telah mengembankan proyek jaringan infrastruktur di 59 titik di Kabupaten Ende. Kendati begitu, dia mengakui bahwa masih terdapat sejumlah lokasi tanpa sinyal atau blankspot di wilayah tersebut.
Oleh karena itu, dia berharap dukungan pemerintah melalui Bakti untuk terus memperluas ketersediaan jaringan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi di Kabupaten Ende.
“Kami berharap ke depan masih ada penambahan jaringan infrastruktur di titik-titik yang masih tanpa sinyal [blankspot],” jelas Djafar kepada Tim Jelajah Sinyal, Bisnis Indonesia, yang berkesempatan untuk bersilaturahmi di kantor pemerintahan Kabupaten Ende, Senin (31/10/2022).
Terpisah, Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo berharap seluruh wilayah tanpa sinyal atau blankspot bisa terkoneksi internet pada 2023 seiring dengan upaya perluasan jangkauan infrastruktur telekomunikasi yang didukung Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kominfo.
“Mudah-mudahan target tahun depan seluruh wilayah Sikka sudah terbebas dari blankspot. Semua sudah terkoneksi [internet],” jelasnya saat ditemui tim Jelajah Sinyal, Jumat (4/11/2022).
Fransiskus menjelaskan sejak dua tahun lalu Pemkab Sikka secara intens melaporkan kepada Bakti mengenai kebutuhan daerah akan infrastruktur telekomunikasi di titik-titik blankspot. Menurutnya, sejumlah area tanpa sinyal perlu didukung program Bakti lantaran tidak dilayani oleh operator seluler secara komersial.
Pemkab Sikka mengajukan kebutuhan pengembangan 52 menara base transceiver station (BTS) dari BAKTI. Kebutuhan itu pun telah disetujui dan dalam proses pembangunan.
“Sekarang dalam proses pengerjaan dan saya lihat sudah 50 persen tercapai,” jelas Fransiskus.
Sementara itu, Pejabat Bupati Flores Timur Doris Alexander Rihi mengatakan perluasan jaringan infrastruktur telekomunikasi dan layanan internet itu terjadi di Kabupaten Flores Timur yang meliputi area daratan Flores dan juga di area kepulauan, terutama Adonara dan Solor.
“Kebutuhan akan layanan telekomunikasi itu sangat besar karena telekomunikasi mendekatkan akses, memberikan pengetahuan kepada seluruh warga untuk memanfaatkan informasi sebagai upaya pemberdayaan ekonomi keluarga maupun kelompok serta daerah,” ungkapnya saat ditemui tim Jelajah Sinyal 2022 dari Bisnis Indonesia, Senin (7/11/2022).
Dia pun berharap pemerintah pusat dan pemangku kepentingan di sektor telekomunikasi terus mengembangkan jaringan infrastruktur dan layanan internet di daerahnya.
