Bisnis.com, MAUMERE - Pemerintah Kabupaten Sikka akan meningkatkan kontribusi industri hulu dari sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan dengan dukungan teknologi informasi.
Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo menjelaskan pihaknya sudah memulai penguatan di industri hulu yang menyiapkan bahan baku terbaik dan unggul dari sektor pertanian, kehutanan dan perikanan.
Penguatan itu, jelasnya, ditopang dengan digitalisasi. Pasalnya, era digitalisasi mengharuskan penerapan revolusi industri 4.0.
“Kami sudah memulai [digitalisasi] dengan industri, terutama industri hulu. Kami tidak [fokus] pada industri hilir. Artinya, kami mencoba menyediakan bahan-bahan baku terbaik,” jelas saat ditemui tim Jelajah Sinyal, Jumat (4/11/2022).
Fransiskus mencontohkan, saat ini ada pelaku usaha yang mengolah kakao sehingga bisa menjadi bahan baku dengan kualitas terbaik. Kakao, yang merupakan salah komoditas unggulan di Sikka, akan melakukan proses pengolahan secara organik untuk menghasilkan bubuk cokelat unggulan dan berorientasi ekspor.
“Di sini ada penghasil cokelat dengan karakter creamy. Powder [bubuk cokelat] itu harganya sampai Rp3 juta/Kg. Kami ekspor ke Eropa,” ungkapnya.
Selain itu, dia mencontohkan digitalisasi akan membantu industri hulu untuk komoditas seperti jahe dalam memantau proses pengeringan dan kandungan air di dalamnya.
“Sehingga cocok [sesuai standar industri pengolahan di hilir] dan begitu dikirim ke pabrik industri hilir, bahan bakunya sudah sesuai standar.”
Fransiskus mengatakan Kabupaten Sikka memiliki sejumlah komoditas unggul. Selain kakao dan jahe, Sikka juga mampu memasok kelapa dan mete