Badai PHK Berlanjut! Giliran Philips Pangkas 4.000 Pegawai

Khadijah Shahnaz
Rabu, 26 Oktober 2022 | 11:03 WIB
Logo Philips./Bloomberg
Logo Philips./Bloomberg
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Philips mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 4.000 atau 5 persen dari tenaga kerjanya setelah perusahaan mencatat kerugian bersih pada kuartal III/2022.

Dilansir dari MedTech Dive, Rabu (26/10/2022) pemutusan hubungan kerja (PHK) ini dikabarkan juga karena adanya penarikan (recall) respirator tidurnya atau ventilator yang rusak terlebih dengan adanya krisis semikonduktor yang berkepanjangan sehingga mengakibatkan pembatasan penjualan.

Philips, yang mempekerjakan 78.189 orang pada akhir tahun lalu, menyebut PHK ini akan dilakukan segera, akan tetapi perlu berkonsultasi dengan dewan pekerja dan mitra sosial.

Philips juga mengatakan sebagian besar PHK akan terjadi di AS, Belanda, India dan China.  Philips berencana untuk memangkas 800 orang tenaga kerjanya di Belanda, memberhentikan 400 karyawan dan menghilangkan 400 posisi lagi melalui pengurangan penggunaan pekerja sementara.

Tidak ada bisnis yang akan diinvestasikan, tetapi Philips mengatakan akan menutup beberapa unit yang menghasilkan penjualan di bawah €20 juta atau US$19,7 juta.

PHK tersebut akan menelan biaya Philips €300 juta atau setara US$295,41 juta pada kuartal keempat.  Philips menyebut "rasionalisasi tapak gudang" atau PHK ini sebagai cara untuk meningkatkan rantai pasokannya.

Adapun, PHK ini merupakan perintah dari CEO terbaru Phillips, Roy Jakobs. Jakobs memerintahkan perubahan ini setelah mengidentifikasi eksekusi sebagai tantangan utama Philips.

"Prioritas langsung saya adalah meningkatkan eksekusi, sehingga kami dapat mulai membangun kembali kepercayaan pasien, konsumen, dan pelanggan. Ini [kebijakan PHK] merupakan keputusan yang sulit, tetapi, perlu untuk segera diambil. Kami akan mengurangi tenaga kerja sekitar 4.000 pekerjaan secara global dan hal ini bukan lah hal yang enteng," tutur Jakobs dalam sebuah pertanyaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper