Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan penerbangan dan pertahanan multinasional asal Inggris, Rolls-Royce Plc sangat tertarik untuk mengembangkan teknologi microgrids di Indonesia.
Presiden Rolls-Royce SE Asia, Pacific & South Korea Bicky Bhangu mengatakan, Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi besar untuk pengembangan teknologi microgrids di Asean.
“Kami [Rolls-Royce] melihat potensi pengembangan teknologi microgrids yang sangat besar di Indonesia dan karena itulah kami berusaha memahami kemudian mudah-mudahan bisa masuk ke pasar Indonesia,” ujar Bicky saat ditemui Bisnis.com, Selasa (21/10/2022).
Lebih lanjut, Rolls-Royce nantinya akan menawarkan pembangkit energi yang terintegrasi dengan teknologi yang sudah disiapkan pihaknya, nantinya energi yang dihasilkan dapat disambungkan dengan sumber lain, seperti pembangkit listrik tenaga surya, tenaga air, tenaga angin dan sebagainya.
Untuk diketahui, dikutip dari laman itb.ac.id microgrid adalah sekelompok sumber dan beban listrik terdesentralisasi yang biasanya beroperasi, terhubung dan sinkron dengan jaringan sinkron area luas tradisional.
Secara struktur microgrid mirip dengan sistem tenaga konvensional. Hanya saja ukurannya yang jauh lebih kecil, akan tetapi tidak semua sistem tenaga berskala kecil bisa disebut sebagai microgrid.
Di sisi lain, Rolls-Royce juga tengah mengembangkan pesawat listrik dengan sistem operasi seperti “Taksi” yang dapat mengangkut 80 hingga 100 penumpang, dan pesawat listrik ini nantinya akan diterapkan mesin hybrid untuk memiliki jangkauan lebih jauh dan efisien.
Untuk saat ini, Rolls-Royce masih membidik pasar Eropa, Australia dan Eropa dalam pemilihan pasarnya, dan itupun baru terealisasi pada 2024 atau 2025.
Kendati demikian, Bicky melihat Indonesia juga memiliki potensi yang sangat besar untuk pengembangan pesawat listrik ini karena memiliki ribuan pulau untuk diintegrasikan melalui teknologi ini.
"Kami yakin, jika Indonesia tertarik [pesawat listrik] akan sangat mudah ke depannya. Tapi untuk saat ini, masih belum ada,” pungkasnya.