Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meminta semua pemangku kepentingan berkolaborasi untuk mempercepat proses transformasi digital di Indonesia.
Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, Ismail mengemukakan transformasi digital saat ini sedang berlangsung dan akan terus meningkat secara eksponensial di berbagai sektor.
Maka dari itu, menurut Ismail dibutuhkan dukungan yang kuat serta melibatkan seluruh stakeholder baik di sektor pemerintah, asosiasi industri dan operator dalam gelaran konferensi IPv6 Switch On ini yang diinisiasi Asosiasi IoT Indonesia (ASIOTI).
"Saya percaya bahwa inisiatif ini akan memberikan keyakinan kita untuk menghadapi tantangan dan mengarahkan pada strategi transformasi digital yang lebih baik," tuturnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (11/10).
Sementara itu, Direktur Telekomunikasi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo Aju Widya berpandangan bahwa kesiapan infrastruktur TIK yang didukung dengan implementasi teknologi dan ekosistem yang mutakhir merupakan kunci kesuksesan transformasi digital.
Dia juga berpandangan konferensi IPv6 Switch On bisa menjadi tonggak penting kolaborasi antar pemangku kepentingan yang bisa memberikan dampak pada user experience yang lebih baik.
"Demo live network dan edukasi IPv6 Enhanced didukung oleh IOH dan Huawei, disamping itu juga panel diskusi yang dilakukan oleh para asosiasi, para operator, penyedia teknologi dan akademisi dalam memformulasikan strategi implementasi IPv6 Enhanced," katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII), Muhammad Arif. Arif mengatakan bahwa penetrasi internet menjadi target utama dan prasyarat dasar bagi individu, korporasi dan sektor industri.
"Konektivitas akan meluas dan masif melampaui populasi menuju perangkat-perangkat cerdas yang terhubung dengan internet. Jadi teknologi menjadi faktor untuk memenuhi prasyarat dan penggelaran," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
