Bisnis.com, JAKARTA - Grab Holding Ltd, perusahaan ride hailing asal singapura mengatakan tidak akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal seperti beberapa saingannya.
Dilansir dari Bloomberg, Senin (26/9/2022), Chief Operating Officer Grab Holdings Ltd Alex Hungate mengatakan tidak memiliki rencana melakukan PHK massal seperti yang dilakukan beberapa saingannya satu pun melakukan pembekukan rekrutan.
Alex mengatakan dari awal tahun, pihaknya khawatir dengan adanya resesi global maka dari itu pihak yang berhati- hati dan bijaksana dalam melakukan perekrutan.
Dia pun menegaskan pihaknya masih melakukan perekrutan untuk peran khusus seperti data sains, teknologi pemetaan, dan bidang khusus lainnya tapi dengan menghemat.
Belum lama ini, Shopee e-commerce dari SEA Group melakukan PHK di Indonesia. Hal ini dilakukan tak lama setelah adanya pengumuman jajaran eksekutif induk Shopee dan Garena, Sea Ltd mengorbankan gaji dan memperketat kebijakan pengeluaran dalam rangka melindungi perusahaan dari perlambatan ekonomi yang mengancam perusahaan teknologi.
“Tim kepemimpinan telah memutuskan bahwa kami tidak akan mengambil kompensasi tunai sampai perusahaan mencapai self-sufficiency. Kami sekarang dapat melihat bahwa ini bukan badai yang berlalu dengan cepat: kondisi negatif ini kemungkinan akan bertahan hingga jangka menengah,” kata Chief Executive Officer Sea Ltd Forrest Li dalam internal memo, dikutip dari Bloomberg, Jumat (16/9/2022).
Dalam surat yang berisi 1.000 kata dan dilihat oleh Bloomberg News, Forrest Li menguraikan tentang perjuangan Sea di era kenaikan suku bunga, percepatan inflasi dan pasar yang bergejolak.
Adapun, belum lama juga SEA Group melakukan PHK terhadap tentakel bisnis Garena, lini gim miliknya. Sea Group berencana untuk mengurangi jumlah karyawan di divisi Garena yang paling menguntungkan dan dalam divisi research and development.
Terdapat 40 karyawan yang terkena PHK dari dari aplikasi streaming langsung game Booyah!, termasuk juga tim yang terlibat dalam manajemen produk dan jaminan kualitas.
Perusahaan yang berbasis di Singapura itu juga akan menutup beberapa usaha eksperimentalnya pada unit R&D Sea Labs. Sea Group akan melepaskan sekitar selusin karyawan yang bekerja di berbagai bidang seperti cloud publik dan blockchain. Dan pada awal tahun Shopee sudah melakukan PHK di kawasan Asia Tenggara untuk divisi Shopee Food dan ShopeePay.