Bisnis.com, JAKARTA - China sukses menanam padi di atas laboratorium luar angkasa China Wentian yang baru diluncurkan.
Wentian diluncurkan pada bulan Juli dan bergabung dengan modul Tianhe dari stasiun ruang angkasa baru China. Pelengkap aslinya dari delapan percobaan termasuk percobaan menanam padi dalam gayaberat mikro.
Padi biasanya tumbuh hingga 3 hingga 4 kaki selama empat bulan, dan batang di Wentian belum dapat menyelesaikan seluruh siklus pematangannya sejak percobaan dimulai pada bulan Juli. Namun, uji coba itu berada di jalur yang tepat.
Sebenarnya ada dua jenis beras yang diluncurkan sebagai bagian dari eksperimen. Varietas pucuk tinggi mencapai hampir 30 sentimeter pada bulan pertama pertumbuhan, dan varietas kerdil mencapai sekitar 5 cm. Pertumbuhan ini setara dengan varietas padi tertentu di Bumi ini.
Beras bukan satu-satunya dalam percobaan tersebut. Ilmuwan juga menanam Arabidopsis thaliana, tanaman berbunga umum yang biasanya digunakan untuk mempelajari mutasi genetik, yang dapat sangat membantu saat melakukan eksperimen di luar angkasa.
Studi beras dan mutasi keduanya memiliki sejarah panjang dalam penerbangan luar angkasa. Para astronot Apollo 11 makan ayam dan nasi beku-kering selama perjalanan mereka ke bulan. Dan setiap usaha pertanian berbasis ruang pasti akan mencakup beras. Jadi ini adalah langkah ke arah yang benar.
Baca Juga Jelajah Investasi Sumsel: Menengok Sentra Pertanian di Belitang, Bersiap Tiga Kali Tanam Padi |
---|
Ini juga bukan pertama kalinya China mengirim beras ke luar angkasa. Beberapa menumpang di Chang'e 5 pada November 2020 dalam perjalanannya mengelilingi bulan.
Tanaman lain telah ditunggangi dengan pesawat ruang angkasa Cina lainnya juga. Studi-studi ini berfokus pada peningkatan hasil tanaman ini, karena padi yang diharapkan untuk lingkungan radiasi ruang angkasa memiliki hasil yang lebih tinggi setelah ditanam kembali di Bumi.
Industri yang sedang berkembang ini telah melihat lebih dari 200 jenis tanaman dimodifikasi dengan cara ini, dan eksperimen terus berlanjut.
Untuk saat ini, percobaan berlanjut dengan cepat, dan para ilmuwan yang menjalankannya berharap mendapatkan benih yang dapat mereka bawa kembali ke Bumi untuk dipelajari jika ada perbedaan signifikan yang telah tumbuh dalam gayaberat mikro. Dengan asumsi tidak ada, eksperimen ini dapat menunjukkan masa depan yang cerah di luar angkasa untuk salah satu tanaman terpenting di dunia.