Bisnis.com, JAKARTA - Bukan hanya di Indonesia, badai pemutusan hubungan kerja (PHK) perusahaan rintisan atau startup juga sedang terjadi di seluruh dunia.
PHK ini muncul di tengah kondisi keuangan perusahaan yang serba sulit akibat tekanan ekonomi yang terindikasi dipicu sejumlah faktor. Dari mulai tren naiknya suku bunga AS, kondisi makro ekonomi yang saat ini terjadi, hingga efek transisi pasca-pandemi Covid-19.
Berdasarkan situs Layoff.fyi dari awal pandemi Covid-19 berlangsung hingga saat ini sudah ada 808 startup yang melakukan PHK di seluruh dunia, atau sekitar 135.302 pegawai startup terkena PHK tersebut.
Menariknya, beberapa startup global yang melakukan PHK merupakan startup yang sudah melakukan penawaran umum atau Initial Public Offering (IPO) seperti Uber. Bisnis Uber pun di Asia Tenggara tidak berlangsung lama dan langsung diakuisisi oleh startup asal Singapura Grab.
Berikut ini daftar 20 startup dunia yang PHK ribuan karyawannya:
1. Uber (San Francisco - transportasi) 6.700 karyawan
2. Getir (Istanbul - makanan) 4.480 karyawan
3. Booking.com (Amsterdam - travel) 4.375 karyawan
4. Better.com (New York -real estate) 3.000 karyawan
5. Groupon (Chicago - ritel) 2.800 karyawan
6. Peloton (New York - fitness) 2.800 karyawan
7. Carvana (Phoenix - transportasi) 2.500 karyawan
8. Katerra (San Francisco -konstruksi) 2.434 karyawan
9. Zillow (Seattle -real estate) 2.000 karyawan
10. Airbnb (San Francisco -travel) 1.900 karyawan
11. Instacart (San Francisco -makanan) 1.877 karyawan
12. WhiteHat Jr (Mumbai- pendidikan) 1.800 karyawan
13. Bytedance (Mumbai - consumer) 1.800 karyawan
14. Bytedance (Shanghai- consumer) 1.800 karyawan
15. Agoda (Singapore -travel) 1.500 karyawan
16. Paisa Bazaar (Gurugram - keuangan) 1.500 karyawan
17. Ola (Bengaluru -transportasi) 1.400 karyawan
18. Stitch Fix (San Francisco - ritel) 1.400 karyawan
19. Toast (Boston -makanan) 1.300 karyawan
20. Stone (Sao Paulo- keuangan) 1.300 karyawan.