Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terus berupaya menjaga perusahaan startup digital agar tidak mengalami kolaps sebelum waktunya. Pasalnya, sektor tersebut memiliki potensi berkembang sehingga akan didampingi dan dibina atau dikenal dengan scale up.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan saat ini Indonesia jadi negara ke-6 yang memiliki startup digital terbanyak. Maka dari itu, pemerintah berupaya mengembangkan ekosistem yang memudahkan investasi agar perusahaan rintisan ini tumbuh lebih banyak dan menopang perkembangan ekosistem digital.
“Scale up itu mudah saja disebut, tetapi levelling-nya banyak," kata Johnny, Rabu (15/6/2022).
Menurutnya, pembahasan startup digital secara prinsip berkaitan erat dengan technology company. Selain itu, founders startup digital ini bukanlah pebisnis melainkan pemilik gagasan atau ide yang bagus sehingga sangat penting diberikan pendampingan.
Hal yang dibutuhkan para founders, sambung dia, adalah teknologinya, funding (pembiayaan) dan manajemen. Pendampingan itu yang harus diberikan agar bertumbuh dan berkembang.
“Pemerintah bersama dunia usaha memberikan pendampingan mulai dari yang kecil-kecil yakni generasi milenial Indonesia, dengan harapan startup digital dapat berkembang,” tuturnya.
Lebih lanjut Menkominfo menambahkan, jalan startup digital berkembang menjadi unicorn atau decacorn tidak selalu mudah. Bahkan dari pengalaman beberapa startup digital, untuk bisa naik kelas butuh proses merger dan akuisisi.
Meski begitu dia meyakini peluang itu akan selalu ada karena besarnya potensi ekonomi digital nasional. Maka dari itu, Menkominfo mengajak semua pihak mendorong pengembangan ekosistem digital nasional.
“Potensi digital economy Indonesia ini kan 40 persen dari Digital Economy ASEAN dan punya punya valuasi prognosis sekitar US$315 miliar pada 2030. Market digital ekonomi kita besar, jangan takut dan khawatir. Marilah kita kembangkan ini,” tuturnya.