APJII Tekankan Pentingnya Percepatan Infrastruktur 5G

Rahmi Yati
Rabu, 15 Juni 2022 | 14:20 WIB
Ilustrasi jaringan internet 3G, 4G, dan 5G/freepik
Ilustrasi jaringan internet 3G, 4G, dan 5G/freepik
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menilai kehadiran infrastruktur telekomunikasi harus terus dikebut bila ingin mempercepat hadirnya teknologi 5G di Tanah Air.

"Saya pikir jika memang ingin 5G berjalan baik, yang pasti infrastrukturnya harus dimulai dan dipercepat," kata Ketua Umum APJII Muhamad Arif, Rabu (15/6/2022).

Bukan itu saja, Arif menilai kehadiran teknologi generasi kelima itu juga butuh regulasi atau kebijakan yang ramah. Hal itu, mengingat 5G sendiri memiliki kapasitas yang lebih besar dan tentunya dapat mendukung kebutuhan pengguna akan kecepatan jaringan yang lebih baik.

Sebelumnya, Huawei Indonesia menyebut saat ini di Indonesia ada lebih dari 370 juta koneksi seluler dan penetrasi ponsel pintar telah melampaui 90 persen. Meningkatnya konektivitas pita lebar seluler ini telah berdampak pada persyaratan yang berlaku atas spektrum.

Spektrum sendiri merupakan sumber daya mendasar dalam pengembangan industri komunikasi seluler, serta elemen inti untuk 5G dan 5G Advanced.

Chief Technology Officer Huawei Indonesia Alex Xing mengatakan konektivitas digital inklusif amat penting dalam upaya mewujudkan lingkungan yang lebih baik melalui kolaborasi teknologi inovatif.

Menurutnya, sebagai syarat kunci konektivitas seluler, spektrum merupakan sumber daya yang sangat langka dan luar biasa penting. Spektrum IMT terharmonisasi global, antara lain 700MHz, 3,5GHz, dan 6GHz berlisensi, akan jadi penentu utama dalam perjalanan inovasi dan inklusi digital masa depan.

"Untuk itu, perlu dilakukan perencanaan yang harmonis dan jelas dalam menyusun peta jalan dan standar spektrum," ujarnya dalam siaran pers beberapa waktu lalu.

Vice President 5G Product Line Huawei Du Yeqing menambahkan bahwa masing-masing negara akan memerlukan 2.000 MHz spektrum pita sedang dalam 5 hingga 10 tahun ke depan, untuk memenuhi kebutuhan pengguna akan kecepatan yang lebih baik dan layanan yang lebih terjangkau dalam penyelengaraan layanan 5G secara penuh.

Pita frekuensi 2,1/2,3/2,6/4,9 GHz, sambungnya, memiliki ekosistem yang telah matang yang mendukung pengembangan primer 5G, seperti halnya pita C-band.

"Saat ini, kalangan industri bekerja sama untuk mematangkan ekosistem 6GHz dalam upaya memenuhi kebutuhan 5G dalam jangka panjang," ucapnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper