Bisnis.com, JAKARTA - Google dikabarkan tengah mengembangkan teknologi yang memungkinkan pengguna bisa mengaktifkan dua nomor berbeda dari satu slot Embedded SIM (eSIM). Fitur ini disebut sebagai Multiple Enabled Profiles (MEP).
Adapun, MEP merupakan solusi berbasis software untuk mengaktifkan dua kartu dalam satu slot eSIM dan dirumorkan bakal muncul perdana di sistem operasi Android 13 yang akan segera meluncur.
Marketing Director Realme Indonesia Palson Yi menilai kehadiran teknologi eSIM tersebut akan menjadi standar baru kartu SIM di masa depan. Bahkan, mendorong lahirnya ekosistem baru di industri seluler.
"Pemicunya adalah karena pemakaiannya mudah, tinggal buka kamera, lalu memindai kode QR," katanya, Senin (18/4/2022).
Bukan itu saja, Palson menyebut teknologi eSIM juga ramah lingkungan karena berkontribusi mengurangi sampah elektronik dan sangat cocok digunakan untuk perangkat wearable (smart watches, smart glasses) dan Internet of Things (IoT).
Lebih lanjut menurutnya, terdapat beberapa keunggulan dari penggunaan eSIM di perangkat ponsel. Di antaranya, memudahkan perusahaan smartphone membuat perangkat yang tahan terhadap air sebab tidak perlu slot SIM sebagai tempat kartu.
Kemudian, perusahaan juga tidak lagi membutuhkan komponen besar untuk SIM card. eSIM juga dapat tertulis ulang sehingga jika pengguna hendak mengganti operator seluler hanya scan QR code atau menginstal operator lain.
"eSIM juga lebih aman untuk digunakan. Operator seluler dapat mengoptimalkan tingkat keamanan data pengguna eSIM melalui penguatan enkripsi dan meningkatkan keamanan data kredensial. Ukurannya yang kecil juga membuat perusahan smartphone dapat memanfaatkan ruang ekstra untuk komponen lain," terang Palson.
Namun begitu, dia menilai pertumbuhan pengguna eSIM, khususnya di Tanah Air cenderung lambat. Hingga saat ini, dari sekian banyak provider, baru satu operator yang pada 2019 menyediakan layanan eSIM untuk menjawab kebutuhan pengguna smartphone high-end yang tidak memiliki dual SIM card.
Bahkan di seluruh dunia pun, sambung Palson, baru ada 10 negara yang menawarkan dukungan terhadap teknologi eSIM tersebut.