Bisnis.com, JAKARTA – Startup e-commerce Tokopedia mengeklaim terus mendorong pertumbuhan usaha lokal termasuk di kalangan milenial.
Co-Founder dan Vice Chairman Tokopedia Leotinus Alpah Edison menyebut sejak pandemi, terjadi tren transformasi digital yang begitu besar.
"Awal 2020, tidak disangka ketika dipaksa keadaan ternyata para mitra bisa memakai teknologi, ada keterbatasan tetapi relatif cukup siap," ujarnya dalam webina Pekan Milenial Naik Kelas, Rabu (6/4/2022).
Sementara itu, menurut Leotinus, terjadi ketimpangan kondisi antara UMKM di Jakarta dan UMKM di luar kota-kota besar. Adapun peran Tokopedia diklaim mampu memperkecil ketimpangan tersebut melalui jejaring mitra dan layanan digital.
Selain itu, keberadaan produk lokal juga menjadi fokus dari Tokopedia. Menurut Leontinus, mengutip riset LPEM Universitas Indonesia, 94 persen merchant Tokopedia masuk kategori ultra mikro dan 38,6 persen mitra kreator lokal yang memproduksi dengan 77 persen bahan baku lokal.
Para mitra tersbebut diklaim berasal dari berbagai kalangan termasuk milenial. Adapun menurut Leontinus, perusahaan menyediakan tiga program untuk memberi peluang pada milenial untuk turut membangun bisnis melalui platform digital.
"Program dan gerakan yang kami sediakan adalah digitalisasi usaha lokal, program kartu prakerja, dan Tokopedia Academy," ujarnya.
Di sisi lain, dia menambahkan untuk memperkuat ekonomi digital, diperlukan Inklusi dan literasi digital yang cukup baik. "Kami sediakan kelas dan pelatihan untuk para milenial yang ingin berbisnis," ujarnya.
Dihubungi secara terpisah, Head of External Communications Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya menyebut perusahaannya memang tidak bisa membagikan angka spesifik terkait jumlah pengguna maupun mitra yang masuk kategori milenial.
"Pengguna kami berasal dari berbagai latar belakang, tidak terkecuali anak muda," ujarnya, Rabu (6/4/2022).
Menurut Ekhel, berdasarkan riset LPEM FEB UI pada 2020, Tokopedia diandalkan selama pandemi oleh konsumen baru dari berbagai kalangan, termasuk ibu rumah tangga, pelajar, mitra aplikasi online, wirausaha tanpa karyawan dan pekerja lepas.