Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah perusahaan rintisan (startup) tampak mulai ramai-ramai mengarahkan inovasinya untuk mengakomodasi kebutuhan belanja online secara cepat, atau disebut quick commerce.
Berbicara quick commerce, istilah tersebut pada dasarnya memiliki konsep bisnis serupa dengan e-commerce. Bedanya, pengiriman barang di quick commerce dilakukan secara instan, bahkan dalam satu jam.
Segmen tersebut terbilang potensial, seiring dengan pertumbuhan bisnis ritel daring. Meskipun kontribusinya masih kecil terhadap total penjualan ritel daring secara nasional, namun potensinya layak untuk diperhitungkan.
Dengan adanya potensi tersebut tidak mengherankan jika banyak investor mengucurkan dananya ke startup segmen quick commerce. Adapun startup yang masuk dalam segmen tersebut di antaranya adalah Sayurbox, Astro, dan Bananas.
Bendahara Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan Chamdani mengatakan segmen quick commerce cukup potensial karena pangsa pasarnya yang besar, khususnya di daerah perkotaan yang padat penduduk seperti Jakarta.
"Apalagi penetrasi market semua pemain masih kecil, jadi ruang untuk pertumbuhan cukup potensial," katanya kepada Bisnis Rabu (23/3/2022).